Kronologi Pengeroyokan Kader PDIP Versi FPI

Kasus dugaan pengeroyokan kader PDIP ini kini tengah ditangani Polres Jakarta Barat.

oleh Putu Merta Surya PutraFachrur RozieKhairur Rasyid diperbarui 07 Jan 2017, 15:41 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2017, 15:41 WIB
pukul-ilustrasi-140119a.jpg

Liputan6.com, Jakarta Seorang pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bernama Widodo, melapor ke Mapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, karena menjadi korban pengeroyokan. Pengeroyokan itu diduga dilakukan oleh anggota ormas Front Pembela Islam (FPI).

Sekjen DPP FPI DKI Jakarta, Novel Chaidir Hasan Bamukmin, mengatakan, peristiwa yang terjadi justru sebaliknya. Kejadian ini berawal saat anggota FPI tengah duduk-duduk.

"Mereka justru lewat malah meledek dengan pura-pura menyapa, maka ditolak sama anggota, terjadi adu mulut dan Widodo menantang, tapi tidak terjadi (keributan)," kata Novel kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (7/1/2017).

Setelah itu, sekitar pukul 22.00 WIB, anggota FPI dan Widodo berpapasan di jalan. Pada saat itulah mereka saling pukul satu sama lain.

"Maka duel satu lawan satu yang ditonton warga, enggak ada orang FPI satu pun. Widodo jatuh, tidak ditolong warga, akhirnya lari dan melapor, bilangnya malah dikeroyok," ucap Novel.

Dia menuding Widodo-lah yang menjadi provokator atas kejadian tersebut. Kejadian itu memang berawal dari siang hari saat kampanye Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Itu satu lawan satu mas. Kalah lawan FPI malah mengaku dikeroyok. Justru Widodo provokatornya," ujar Novel.

Sementara, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan, Widodo dikeroyok FPI.

"Memang dikeroyok FPI. Yang dikeroyok itu pengurus ranting di salah satu kelurahan Jakarta Barat," ucap Gembong kepada Liputan6.com, Jakarta.

Menurut dia, pengeroyokan itu terjadi setelah Widodo mengawal Djarot berkampanye di Jakbar.

"Jadi dia itu habis mendampingi Pak Djarot yang berkampanye di Jakarta Barat," tandas Gembong.

Cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun mengunjungi Widodo di Rumah Sakit Royal Taruma Glodok sekitar pukul 12.00 WIB. Ahok mengatakan, korban mengalami retak di bagian pelipis dan sempat tidak sadarkan diri.

"Jadi tadi sudah bertemu korban, hasilnya dia mengalami retak di pelipis, saya suruh dia buat cek lagi," kata Ahok.

Ahok menyesalkan tindakan sejumlah orang yang melakukan pemukulan terhadap kader PDIP tersebut. Namun dia meminta kepada timses dan relawan untuk menahan diri agar tidak terpancing oleh oknum yang melakukan pemukulan.

Menurut Ahok, biarkan polisi yang bertindak dan menyelidiki kasus pemukulan ini, jangan sampai ada tindakan tidak taat aturan hukum dan tidak menghormati konstitusi negara.

Kasus ini kini tengah ditangani Polres Jakarta Barat. "Kami sedang menangani," tulis Kapolres Jakarta Barat Kombes Royke Harry Langei kepada Liputan6.com.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya