Puluhan Akun Palsu Panglima TNI Tersebar di Media Sosial

Banyak akun palsu mengatasnamakan Panglima TNI AD di media sosial. Waspada Hoax!

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 11 Jan 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 18:00 WIB
20170111-Diringi Tarian Papua, Panglima TNI Hadiri Perayaan Natal Bersama-Jakarta
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo usai menghadiri perayaan Natal Bersama TNI di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Jakarta, Rabu (11/1). 3.000 prajurit dan PNS hadir dalam perayaan Natal Bersama TNI tahun 2016. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI MS. Fadillah, mengakui banyak akun tak resmi yang mengatasnamakan Panglima TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo. Dia menuturkan, sudah melayangkan surat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait hal tersebut.

"Suratnya disampaikan ke Kominfo, sudah berulang. Ini yang terakhir kita berikan seminggu lalu," ucap Fadillah di kantor, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Padahal, menurut dia, sudah banyak akun resmi Panglima TNI. Dia mengatakan akun resmi milik Panglima TNI tersebut tersebar di lima media sosial.

"Kita coba punya media sosial yang resmi. Ada Twitter, Instagram, YouTube, web, Facebook. Lima ini yang sementara kita punya resmi," jelas Fadillah.

Fadhillah menyayangkan akun tidak resmi itu menyampaikan informasi belum dipastikan kebenarannya. Jumlah akun tidak resmi inipun mencapai puluhan.

"Ada 26 Instagram, berapa puluh lagi Facebook. Namanya Gatot DOT Nurmantyo-lah dan banyak lagi. Ada yang isinya benar. Berita resmi dari kita dia cuplikan lagi dia masukan ke situ, tapi ada juga yang isinya berita abal-abal, berita jualan ada juga. Kita sedang tertibkan itu pelan-pelan," tandas Fadillah.

Meski tengah ditertibkan, tetapi Fadillah mengakui akun tidak resmi ini terus menjamur. Bahkan, ada yang mengajak TNI AD untuk mem-follow akun itu.

"Ada yang pengikutnya sampai puluhan ribu, ratusan ribu, malah menawarkan bisnis sama kita Pak, jangan dimatikan Pak. Follower saya banyak sekiranya ratus ribu orang. Kalau bapak mau gabung saja sama saya. TNI AD malah diajak gabung sama dia," Fadillah memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya