Kapolri Sebut Kebijakan Donald Trump Bakal Picu Konflik

Kapolri Tito mengomentari beberapa hal terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jan 2017, 16:18 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 16:18 WIB
Kapolri Tito Karnavian
Kapolri Tito Karnavian

Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 pada 20 Januari 2017. Beberapa kebijakannya mendapat pro dan kontra, bukan hanya bagi warga AS, tetapi juga warga dunia.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pun turut mengomentari kebijakan Trump, terutama di bidang pertahanan. Menurut dia, kebijakan Trump bisa mengubah peta politik dan ekonomi dunia.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyoroti sikap Trump yang mengindikasikan proteksionisme atau pengetatan perdagangan antarnegara, dan isolasionisme atau anggapan bahwa kepentingan dalam negeri lebih utama dari pada luar negeri.

"Dia kelihatan enggak suka free trade. Ingin menarik diri dari Trans-Pacific Partnership. Kalau begitu, ini akan mengubah ekonomi dunia," ucap Tito di Senen, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017).

Selain itu, Kapolri juga menyoroti soal keinginan Trump untuk menghentingkan aliansi militer. Menurut dia, hal ini bisa menimbulkan konflik antarnegara.

"Menentang aliansi militer. Misalnya, ngapain kirim tentara ke Saudi, Korea Selatan, Jepang. Hal ini akan memicu negara lain menguatkan militernya sendiri-sendiri dan ini bisa menimbulkan konflik," jelas Tito.

Masih kata Kapolri, sikap Trump yang secara terang-terangan mengurangi ekspor Cina ke AS, dipandang akan memicu hubungan buruk di sektor ekonomi tidak hanya dengan China, tetapi juga soal negara-negara di kawasan China Selatan.

"Dia kan terkesan 'memusuhi' China. Ini bisa memicu gejolak di Cina Selatan karena dia (China) dekat dengan Taiwan," tutur Tito.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya