Mendagri: Aksi 11 Februari Bisa Ganggu Minggu Tenang Pilkada

Aksi doa bersama pada 11 Februari atau 112 akan digelar ormas Islam.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Feb 2017, 13:16 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 13:16 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo
Mendagri Tjahjo Kumolo

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta aksi doa bersama pada 11 Februari atau 112 oleh ormas Islam tidak digelar. Sebab, hari tersebut sudah masuk masa tenang kampanye pilkada.

"Kalau saya pribadi ya, namanya minggu tenang ya harus tenang. Walaupun sifatnya itu tidak terkait dengan tiga paslon itu, apa pun izinnya tidak ada kaitan dengan pilkada. Tapi apa pun eksesnya, ini pasti akan mengganggu minggu tenang pilkada," ucap Tjahjo di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Dia menyatakan, doa bersama itu bisa dilakukan usai pilkada serentak 15 Februari.

"Setelah pilkada silakan, kalau mau membuat aktivitas apa pun harus izin ke kepolisian," kata Tjahjo.

Tjahjo menambahkan, pihaknya akan membawa usulan ini ke Menko Polhukam dan lembaga lain.

"Saya minta namanya minggu tenang, setelah tanggal 15 (Februari) itu aja," jelas Tjahjo Kumolo.

Sebelumnya, Kapolda Metro Irjen Pol M Iriawan juga meminta pada 11 Februari mendatang tak ada aksi.

"Mudah-mudahan tidak terjadi, saya mengimbau semua masyarakat. Kita imbau melakukan kegiatan lain yang mungkin lebih bermanfaat. Artinya ada satu hal lain, agar menciptakan suasana kondusif," kata Iriawan, Minggu 5 Februari di Jakarta Utara.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya