Liputan6.com, Jakarta - Untuk sebagian orang, 14 Februari dikenal sebagai Valentine Day atau hari kasih sayang. Nyatanya, suasana itu tidak berefek kepada dua kubu pelajar putih abu-abu yang malah bentrok berdarah di kawasan Flyover Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur.
Saat itu, jam menunjukkan pukul 17.00 WIB, menjelang azan Magrib berkumandang. Sambil berjalan perlahan, dengan dada membusung, puluhan pelajar STM Bunda Kandung menelusuri jalan di bagian bawah Flyover Pasar Rebo.
Sama halnya dengan siswa SMK Adi Luhur. Para jagoan usia tanggung dari sekolahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur itu memilih kawasan tersebut sebagai arena duel alias tawuran.
Advertisement
Baca Juga
Persiapan mereka tak kalah nekat. Masing-masing peserta tawuran maut itu menggenggam beragam senjata. Mulai dari senjata tajam jenis celurit, sabuk dengan ujung besi, hingga yang seadanya seperti batu.
Adu jotos dengan alat dimulai. Kelompok STM Bunda Kandung berlari menyerang duluan. Celurit dan sabuk besi diayun-ayun membabi buta. Namun, hal itu tidak membuat kubu SMK Adi Luhur mundur. Semua pada akhirnya berbaur layaknya perang zaman kerajaan masa lalu.
Satu pelajar STM Bunda Kandung yang berbalut sweater biru muda jadi bulan-bulanan. Nahas, dia terjatuh saat perkelahian sengit itu dan menerima berkali-kali hujaman celurit hingga bersimbah darah.
Meski sudah tak berdaya, remaja 17 tahun yang belakangan diketahui bernama Ahmad Andika Baskara itu tetap dihajar. Dibacok celurit, dihantam sabuk besi, hingga diinjak-injak.
Pada akhirnya, Andika dibopong oleh rekan-rekannya meninggalkan arena duel maut dan menyisakan ceceran darah dalam jumlah banyak di aspal jalanan. Puluhan pelajar SMK Adi Luhur langsung melarikan diri.
Peristiwa itu pun menjadi viral di sosial media. Warga yang ikut menyaksikan kejadian tersebut merekam tawuran maut dari atas flyover Pasar Rebo. Akhirnya, dengan cepat video berdurasi hampir 3 menit itu beredar luas dan ditonton jutaan orang.
Kapolsek Pasar Rebo Kompol Fatimah mengatakan, kejadian pada 14 Februari 2017 lalu itu menelan korban jiwa. Ya, Andika tewas saat perjalanan ke Rumah Sakit Pasar Rebo. Belum dapat dipastikan jumlah pelajar lainnya yang menerima perawatan usai tawuran.
"Satu orang meninggal dunia. Satu lagi luka-luka," tutur Fatimah saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Awalnya, Polsek Pasar Rebo didatangi warga yang melaporkan kejadian berdarah itu. Mendapat laporan tersebut, petugas pun bergegas menuju lokasi kejadian.
"Kami langsung ke sana cek TKP. Sebenarnya itu masuknya wilayah kepolisian Ciracas. Tapi karena ada warga yang melapor jadi kami langsung tindak lanjuti. Setelahnya kami arahkan ke Polsek Ciracas. Tanya sana saja," ucap Fatimah.
Usai dari sana, pihaknya langsung menuju Rumah Sakit Pasar Rebo tempat para korban ditangani. Dari sana disampaikan Andika dinyatakan tewas akibat sejumlah luka tusuk dan sabetan senjata tajam.
Pelaku Masih Buron
Sudah 10 hari setelah kejadian itu, Polres Jakarta Timur belum dapat menangkap satu pun pelaku pembunuhan Andika. Petugas masih melakukan pengejaran.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Muhammad Agung Budijono mengatakan, penelusuran dilakukan mulai dari kediaman mereka sampai dengan sekolah.
"Itu proses sudah lama. Sekarang kita sedang nyari orangnya. Itu orangnya pada kabur semua. Kita sudah cari muter-muter terus. Moga-moga lah ada cepet yang nyangkut ini," tutur Agung saat dikonfirmasi di Jakarta.
Menurut dia, pemeriksaan para saksi telah selesai. Kini pihaknya tinggal fokus pada pengejaran para pelaku, sesuai dengan video yang telah beredar di sosial media.
"Kita sudah periksa saksi-saksi. Tinggal orang-orangnya itu yang enggak ada. Sudah enggak di rumah lagi," kata Agung.
Pengunggah Video
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya sudah mengantungi identitas para pelaku tawuran. Hanya saja, selain memburu para pelaku, polisi tengah mencari para pengunggah video tawuran tersebut.
Petugas bermaksud menggali banyak keterangan demi mengetahui motif dan kronologi tawuran berdarah itu.
"Kita belum dapat info alasan tawuran. Yang terpenting bahwa mereka ini tiba-tiba, langsung masuk (kolong) flyover lalu tawuran," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
"Kita akan cari yang rekam dan akan kita mintai keterangan. Saksi juga bisa," Argo menandaskan.
Advertisement