Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang TNI hanya bisa bertempur? Dinas Penelitian Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang AD) membuat sebuah alat penghasil air dari udara lho. Alat yang beroperasi dengan bantuan panel surya ini mengikat udara dan menghasilkan air.
Selama penelitian, mesin ini mampu menghasilkan air sebanyak 1,2 liter dalam waktu satu jam.
"Udara lalu dihantar ke accu secara paralel dan seri, akan diubah menjadi arus AC melalui inverter. Lalu arus ini yang menggerakkan kondensor, peralatan kompresor dan evaporator yang ada, sehingga akan menghasilkan air," kata Kepala Pengumpul Data Analisa Evaluasi Materil Tejo Basuki, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.
Advertisement
Namun, lanjut anggota TNI itu, air yang dihasilkan tidak bisa langsung dikonsumsi. Pasalnya, air ini masih dalam bentuk air murni. Oleh karena itu, perlu satu sistem lagi untuk bisa dikonsumsi, yakni Reverse Osmosis (RO).
"Ya sistem RO ini adalah tahapan untuk memurnikan air dalam kadar tertentu, sehingga air tersebut bisa layak diminum," Tejo menjelaskan.
Alat ini diketahui masih dalam tahap rancang bangun (prototype). Artinya, belum diproduksi secara luas. Alat yang dirakit dengan mengandalkan bahan baku yang semua tersedia dari dalam negeri ini, nantinya difungsikan di medan tempur yang kering dan sulit mendapat pasokan air.
"Ini kan pengelolaan air dengan sistem pengembunan (kondensasi udara). Jadi ini dipergunakan dalam keadaan mendesak di daerah kering," ujar Tejo di Markas Dislitbang TNI AD.