BURT DPR: Fasilitas Rawat Inap RS Santa Anna Perlu Ditingkatkan

Anggota BURT Fraksi PDI-P Nasyirul Falah Amru, menilai fasilitas Rumah Sakit (RS) Santa Anna Kendari untuk rawat inap masih perlu pembenahan

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2017, 15:29 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2017, 15:29 WIB
BURT DPR: Fasilitas Rawat Inap RS Santa Anna Perlu Ditingkatkan
Anggota BURT Fraksi PDI-P Nasyirul Falah Amru, menilai fasilitas Rumah Sakit (RS) Santa Anna Kendari untuk rawat inap masih perlu pembenahan

Liputan6.com, Jakarta Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Fraksi PDI-P Nasyirul Falah Amru, menilai fasilitas Rumah Sakit (RS) Santa Anna Kendari untuk rawat inap masih perlu banyak pembenahan dan perbaikan, karena memang gedung yang digunakan adalah gedung lama jadi diperlukan renovasi fasilitas rawat inap ini. Namun, menurutnya pelayanan untuk rawat jalan sudah cukup baik dan memadai.

Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI melakukan kunjungan Rumah Sakit (RS) Santa Anna Kendari  untuk melihat kesiapan dan pelayanan kesehatan bagi anggota DPR RI dan anak istrinya baik anggota yang berasal dari dapil Kendari, Sulawesi Tenggara maupun anggota yang sedang kunjungan kerja di daerah tersebut, serta dapat dicover oleh asuransi Jasindo.

Sesuai pelaksanaan Perpres No. 68 Tahun 2014 serta aturan pelaksanaannya yakni Permenkes No. 55 Tahun 2014 dan Permenkeu No. 167 Tahun 2014 terkait pelayanan kesehatan pejabat negara termasuk anggota DPR dan keluarganya.

Anggota BURT Fraksi PDI-P Nasyirul Falah Amru berharap Jasindo dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuransi anggota dewan, dengan tindakan pencegahan seperti melakukan ceck-up rutin kesehatan bagi anggota DPR RI.

"Kami sebagai anggota BURT memang memerlukan kepastian bahwa seluruh anggota baik yang berada dari dapil Kendari, Sulawesi Tenggara maupun anggota yang sedang melakukan kerja di daerah ini dapat tercover dengan baik. Kita bukan mendambakan kenyamanan dan kemewahan namun hanya kepastian ini dapat tercover, apabila kita sakit dalam melakukan tugas. BURT juga berharap Jasindo melakukan tindakan preventif Medical check up karena selama ini anggaran tersebut sangat dibatasi," jelasnya.

Untuk itu dia mengusulkan untuk anggaran Medical cek-up itu harus diberikan kelonggaran karena jauh lebih penting dari pada Jasindo membayar orang yang sudah sakit.

"Lebih baik mencegah dari pada mengobati," ia menegaskan.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya