Satu Terduga Teroris Tuban 3 Kali Berobat ke Rumah Sakit Jiwa

Para terduga teroris itu melakukan aksi dengan menembak pos polisi lalu lintas di Jenu, Tuban, untuk membalas dendam.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Apr 2017, 08:53 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2017, 08:53 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Surabaya - Enam terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tewas dan satu tertangkap dalam baku tembak dengan polisi di Tuban, Jawa Timur.

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin di Mapolres Tuban, para terduga teroris itu melakukan aksi dengan menembak pos polisi lalu lintas di Jenu, Tuban, untuk membalas dendam komandannya yang ditangkap Densus 88 di Lamongan.

"Mereka melakukan amaliah (balas dendam)," katanya Machfud, Sabtu 8 April 2017 malam, seperti dikutip dari Antara.

Keenam terduga teroris anggota JAD itu tidak dilengkapi dengan identitas.

Tetapi, lanjut dia, satu terduga teroris yang ditangkap bernama Satria (19) asal Semarang, Jawa Tengah, kemungkinan mengalami gangguan jiwa.

"Keluarganya menelepon ke polisi bahwa Satria sudah tiga kali menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya," ujar dia.

Dalam keterangan di Mapolres Tuban, Machfud menunjukkan sejumlah barang bukti milik terduga teroris, antara lain sejumlah pistol dengan 42 peluru, jaket, helm, juga berbagai buku terkait jihad.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya