Jurus Polisi Buru Penyerang Novel Baswedan

Penyidik Polda Metro Jaya terus memburu pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 13 Apr 2017, 15:25 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 15:25 WIB
Kapolda Metro Jaya temui Novel Baswedan di RS Mitra Keluarga
Kapolda Metro Jaya temui Novel Baswedan di RS Mitra Keluarga. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya terus memburu pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Satu CCTV di rumah Novel pun diperiksa, namun rekaman tersebut tak mampu menangkap gambar pelaku dengan jelas.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, pihaknya tak hanya mengandalkan rekaman CCTV dalam memburu pelaku. Selain menggali keterangan saksi-saksi, polisi juga mengkaji foto orang-orang di sekitar rumah Novel beberapa waktu sebelum kejadian.

"Dua minggu lalu ada beberapa orang yang sempat duduk di rumahnya Novel, kita sudah punya fotonya. Kita sedang kembangkan ke sana (identifikasi pelaku)," ujar Iriawan di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2017).

Iriawan menuturkan, rekaman CCTV di rumah Novel tak mampu menangkap citra pelaku dengan jelas. Apalagi, kejadian berlangsung pagi setelah subuh.

"Karena memang pagi dan ada motor cepat sekali lewat. Tapi kami memang terus mengidentifikasi," ucap dia.

Sejauh ini, polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti, seperti pakaian yang saat itu dikenakan Novel Baswedan dan gelas berisi cairan H2SO4 atau asam sulfat yang digunakan menyerang korban.

Hingga saat ini, pelaku belum ditangkap. Polisi enggan berandai-andai mengenai identitas penyerang Novel. Polisi juga enggan membeberkan ciri-ciri pelaku berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV.

"Kita jangan berandai-andai dulu, nanti kalau ada bukti baru kami beberkan," kata Iriawan.

Jenderal bintang dua itu memastikan jajarannya bakal mengusut aksi penyerangan ini hingga tuntas. Polisi bahkan telah melakukan olah TKP hingga empat kali untuk mengungkap kasus ini.

"Kami juga sudah memastikan, pagi-pagi ada siapa di sana. Bahkan, salat subuh pun kami bersama masyarakat setempat, untuk mencari tahu soal hari H dan jamnya," kata dia.

"Sehingga kami tahu, saat jam segitu, ada berapa orang di masjid. Apakah ada orang luar yang salat di sana, atau tak seperti lazimnya," beber Iriawan.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang orang tak dikenal dengan air keras jenis H2SO4 ke wajahnya, Selasa 11 April 2017 pagi. Kejadian itu berlangsung saat Novel hendak pulang dari salat subuh berjamaah di masjid yang tak jauh dari rumahnya.

Akibatnya, Novel Baswedan mengalami luka cukup serius di bagian wajah dan matanya. Saat ini, purnawirawan Polri tersebut tengah dirawat di Singapura.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya