Cari Solusi Konflik, Jokowi Telepon Presiden Turki dan Emir Qatar

Jokowi mengakui masih mencari tahu titik permasalahan yang sebenarnya sebelum menentukan langkah apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Jun 2017, 15:34 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2017, 15:34 WIB
20170529-Jokowi Gelar Sidang Kabinet Bahas Persiapan Idul Fitri-Angga
Presiden Jokowi (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi kasus pemutusan hubungan diplomatik sejumlah negara Timur Tengah terhadap Qatar yang baru-baru ini terjadi. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Presiden Jokowi ingin Indonesia memiliki peran dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah.

"Saya belum bisa menyimpulkan masalah besarnya apa, tapi saya ingin Indonesia memiliki peran dalam menyelesaikan konflik Timur Tengah," kata Jokowi di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (10/6/2017).

Jokowi mengakui masih mencari tahu titik permasalahan yang sebenarnya sebelum menentukan langkah apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia.

"Saya telepon Presiden Erdogan, Turki, untuk masalah Qatar, tadi malam juga saya telepon Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar. Saya masih sebetulnya mencari peluang, problemnya sebetulnya apa sih kok sampai benturannya sangat kerasnya," ucap Jokowi.

Indonesia, menurut Jokowi, merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan memiliki posisi netral dalam penyelesaian konflik. Presiden mencontohkan bagaimana saat ini Indonesia bisa membuka konsulat di Palestina setelah sekian puluh tahun belum bisa terlaksana.

"Alhamdulillah tahun kemarin kita sudah memiliki konsulat di Palestina, ini perkembangan baik," tandas Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya