Pentolan Geng Motor yang Tewas di Bekasi Dikenal Baik

Ajay, pentolan geng motor yang membegal kakak beradik dikenal anak yang baik.

oleh Fernando Purba diperbarui 13 Jul 2017, 17:39 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 17:39 WIB
Begal Motor
Ilustrasi

Liputan6.com, Bekasi - Keluarga dari Ajay, pentolan geng motor yang tewas diamuk massa karena mencuri sepeda motor di Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, mengaku legowo atas kepergian putranya.

Keluarga juga siap mendukung penyelidikan kepolisian untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam komplotan Ajay.

"Awalnya, keluarga tidak percaya bahwa anaknya terlibat kasus curas (pencurian dengan kekerasan). Sebab, menurut informasi keluarga, tersangka ini dalam kesehariannya orang yang baik," kata Kanit Reskrim Polsek Bekasi Timur AKP Yusron, Bekasi, Kamis (13/7/2017).

Yusron menjelaskan, pihaknya belum menangkap komplotan tersangka lain. Kendalanya, Ajay pergi dengan sejumlah teman yang identitasnya tak dikenali orangtuanya.

"Setelah kita jelaskan bahwa anaknya terlibat curas, mereka malah siap mendukung kepolisian agar jelas kasusnya. Hanya saja, keluarga belakangan ini tidak mengetahui tersangka biasa bermain dengan siapa dan belum mengetahui. Siapa saja teman-temannya saat kejadian itu," kata dia.

Selain itu, kata Yusron, pihaknya masih melengkapi pemeriksaan dan keterangan saksi mata terkait kasus pencurian sepeda motor yang menimpa kakak beradik Arjuna Pratama (24) dan Gagah Pratama (21), pada Rabu dini hari, 12 Juli 2017.

"Kendala lain, keluarga tersangka belum dapat diperiksa intensif, karena mereka masih dalam kondisi berkabung. Jadi identitas tersangka, dan nama komplotannya kita belum ketahui," ujar dia.

Namun, terkait polisi kecolongan hingga warga main hakim sendiri, Yusron mengaku bukan wilayah hukumnya saat kejadian. Pihaknya fokus memburu komplotan begal.

"Soal aksi main hakim sendiri itu bukan kewenangan kami. Karena kejadiannya itu ada di wilayah hukum Polsek Tambun. Silakan tanya ke sana. Kita hanya fokus pada kasus pencurian dengan kekerasan, karena kasus itu terjadi di wilayah Bekasi Timur. Doakan saja ya, kasus ini segera terungkap," Yusron menandaskan.

Tewas di Tangan Warga

Ajay, warga Papan Mas, Tambun Selatan, yang disebut-sebut pentolan geng motor di Kota Bekasi, Jawa Barat, tewas di tangan warga.

Pemuda 20 tahun itu ditangkap warga setelah membegal kakak beradik, Arjuna Pratama (24) dan Gagah Pratama (21), yang bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu dini hari, 12 Juli 2017, saat komplotan Ajay yang berjumlah enam orang dan dua di antaranya adalah wanita, menyenggol sepeda motor kakak beradik itu hingga terjatuh.

Setelah itu, Ajay dan kawanannya merampas sepeda motor jenis Suzuki Satria Fu bernomor polisi B 3094 FJW.

Arjuna yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online itu berupaya meminta pertolongan rekan-rekannya. Para pengemudi ojek online tersebut langsung sweeping.

Tak lama setelah kejadian, para pengemudi ojek online menemukan Ajay tengah memarkir sepeda motor milik Arjuna di minimarket, Lampung Kobak, Manhunt Jaya, Tambun, Kabupaten Bekasi.

Alhasil, kawanan pengemudi ojek online bersama warga langsung mengepung dan menghakimi Ajay hingga akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Sedangkan Arjuna saat ditemui di Rumah Sakit Juanda menduga Ajay dan komplotannya adalah geng motor Tambun 45. Sebab, geng motor yang anggotanya mayoritas berstatus pelajar itu kerap membuat ulah.

"Mereka itu anggotanya bocah-bocah ABG semua, dan memang kelompok mereka itu yang sering makan korban di wilayah sini," ucap Arjuna.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya