Liputan6.com, Jakarta - Polda Sulawesi Selatan mengamankan tiga ton bahan peledak serta 1.000 lebih detonator atau alat picu ledakan. Seperti ditayangkan Kilas Indonesia di Liputan6 Petang SCTV, Senin (24/7/2017), bahan peledak untuk mencari ikan tersebut berasal dari Malaysia.
Sebanyak 15 orang ditangkap, termasuk pemilik bahan peledak, pembeli dan pemasoknya. Tiga perahu juga disita sebagai barang bukti. Para pelaku diduga terkait jaringan internasional pemasok 500 detonator yang sebelumnya ditangkap di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Sementara itu, sekitar 200 Kartu Indonesia Sehat (KIS) ditemukan di aliran sungai di Blitar, Jawa Timur. Kartu yang masih aktif dan bisa digunakan itu ternyata milik warga Kota Surabaya, Jawa Timur. Polisi masih menunggu keterangan dari pihak BPJS Provinsi Jawa Timur.
Advertisement
Di tempat lain, ratusan guru honor di Mimika, Papua, berdemo di Kantor Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan. Mereka juga menggembok pintu kantor dinas hingga membuat aktivitas perkantoran terhambat.
Demo dilakukan karena belum adanya pembayaran uang insentif oleh Kepala Dinas Pendidikan Dasar, kepada 600 lebih guru honor di Kabupaten Mimika.
Beralih ke Jawa Timur, seorang pengungsi Rohingya berwarga negara Myanmar pemegang kartu UNHCR, ditangkap anggota Polresta Sidoarjo, Jawa Timur, karena diduga merampok barang milik warga negara India.
Hasil perampokan, oleh pelaku digunakan untuk berfoya-foya di Pulau Bali. Bahkan, pelaku diduga sempat melakukan penculikan di Bali. Pelaku akhirnya ditangkap polisi di sekitar Pelabuhan Gilimanuk ketika hendak kabur.