Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat akan punya aturan baru yang bakal memberikan hukuman bagi para pengguna aplikasi AI besutan Tiongkok, DeepSeek AI.
Saat ini rancangan undang-undang itu hadir dengan sejumlah hukuman bagi mereka yang dianggap bersalah karena menggunakan chatbot DeepSeek AI.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip Gizchina, Jumat (7/2/2025), Senator Josh Hawley memperkenalkan aturan tersebut untuk menghentikan orang dan bisnis di Amerika Serikat dalam membantu pengembangan AI besutan Tiongkok.
Advertisement
Tidak hanya itu, aturan ini juga melarang teknologi AI yang berasal dari Tiongkok di negara tersebut.
Jika rancangan undang-undang itu benar disahkan sebagai undang-undang, mereka yang melanggar akan dikenai sanksi denda hingga kurungan alias penjara, yakni:
- Penjara hingga 20 tahun dan sanksi denda hingga USD 1 juta untuk pengguna individual
- Sanksi denda hingga USD 100 juta untuk pelanggar kalangan bisnis.
Rancangan undang-undang ini tidak spesifik menggunakan nama DeepSeek, namun hadir hanya beberapa minggu setelah aplikasi AI DeepSeek menjadi aplikasi paling banyak diunduh di AS via App Store.
DeepSeek Bikin Nilai Saham Perusahaan AS Anjlok
Tak hanya itu, kesuksesan DeepSeek juga membuat nilai saham perusahaan teknologi AS anjlok.
Disebutkan, aturan ini dirancang lantaran ada banyak orang yang mengkhawatirkan masalah privasi, keamanan, dan penyensoran.
Sejauh ini chatbot DeepSeek menolak untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang kondisi politik Tiongkok. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah Tiongkok menjalankan kontrol terhadap DeepSeek.
Bahkan, sebagian besar percaya bahwa DeepSeek bisa saja dipakai sebagai medium menyebarkan pengaruh Tiongkok ke berbagai negara (dalam hal ini AS) dan mengumpulkan data pengguna AS.
Advertisement
Sejumlah Lembaga dan Negara Bagian Larang Penggunaan DeepSeek
Pemerintah Amerika Serikat sendiri mulai mengambil sikap untuk melarang penggunaan DeepSeek, misalnya, Presiden Trump yang wanti-wanti perusahaan teknologi AS untuk mengembangkan AI lebih baik lagi agar tak kalah dari Tiongkok.
Sementara, sektor militer seperti Angkatan Laut AS melarang karyawan dan anggota mereka memakai DeepSeek baik di perangkat kerja maupun perangkat pribadi.
Departemen Pertahanan AS yang kerap disebut Pentagon juga melarang pegawainya menggunakan DeepSeek.
Lalu, NASA memblokir DeepSeek dari perangkat-perangkat kerja milik negara. Sementara, Texas menjadi negara bagian AS pertama yang melarang penggunaan DeepSeek di semua perangkat kerja milik negara.
"Texas tak akan mengizinkan Partai Komunis China untuk mengontrol data-data negara," kata Gubernur Texas Greg Abbott.
Risiko Keamanan DeepSeek
Para peneliti dan ahli keamanan pun menyebutkan DeepSeek bisa lebih berbahaya daripada TikTok. Kekhawatiran terbesar dari penggunaan DeepSeek karena seluruh data pengguna disimpan di Tiongkok.
Hal ini membuat pemerintah Tiongkok jadi lebih mudah mendapatkan akses ke data-data tersebut. Risiko lain yang juga jadi pertimbangan antara lain:
Masalah privasi, di mana data pengguna dikumpulkan tanpa persetujuan. Lalu masalah ancaman keamanan, yakni ketika data bisa dipakai untuk keperluan peretasan atau ancaman siber.
Masalah lain adalah mengenai penyensoran, aplikasi ini bisa menyembunyikan topik-topik tertentu dan menyebarkan propaganda.
Advertisement