Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah menimbang pemindahan ibu kota dari Jakarta. Namun, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai akan lebih baik jika pemerintah mengurungkan niat itu.
Dia mengatakan, akan lebih baik memperbaiki Jakarta agar layak daripada harus memindahkan Ibu Kota negara ke wilayah lain. Perbaikan Jakarta bisa dilakukan dengan cara mengurai kemacetan dan berintegrasi dengan daerah penyangga.
Baca Juga
"(Nantinya) mempunyai kemampuan, kewenangan untuk mengintegrasikan kawasan sekitarnya Jabodetabek. Dengan cara seperti itu, Jakarta bukan hanya kota metropolitan, tetapi kota megapolitan. Daripada kita buang-buang energi, buang-buang perkataan, gaduh untuk pindah," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (31/7/2017).
Advertisement
Menurut dia, dengan metode ini, jabatan Gubernur Jakarta berubah menjadi setingkat menteri. Dengan begitu, kata dia, Gubernur DKI berwenang mengintegrasikan daerah penyangga atau peleburan Jakarta dengan kawasan sekitar.
"Ini kan lintas provinsi. Jakarta, Banten, dan Jabar. Oleh karena itu, Gubernur Jakarta selevel menteri sebenarnya. Zaman Bung Karno gitu. Jadi Gubernur Jakarta juga bisa mengoordinasikan daerah sekitarnya. Karena ini namanya daerah khusus Ibu Kota, ada kata khususnya lho. Maka siapa pun gubernurnya, harusnya selevel dengan menteri," ungkap Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengingatkan Indonesia adalah negara kepulauan. Pemindahan Ibu Kota akan lebih sulit dibanding Malaysia atau Australia yang merupakan negara daratan.
"Perlu saya sampaikan Indonesia adalah negara kepulauan, bukan negara daratan. Maka tidak sederhana memindahkan satu ibu kota di Pulau Jawa ke pulau lain. Lain dengan Malaysia, itu berdekatan. Lain dengan Australia, beda," tandas Djarot.
Saksikan video berikut ini: