Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Syafruddin memastikan pembentukan Densus Antikorupsi bukan untuk menyaingi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski, ia mengakui, pola kerja Detasemen Khusus Antikorupsi mirip dengan komisi pimpinan Agus Rahardjo tersebut.
"Satu catatan, Densus Antikorupsi bukan menjadi rival KPK," kata Syafruddin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Baca Juga
Syafruddin mengatakan Densus Antikorupsi nantinya bersinergi dengan KPK dan mendukung kinerja lembaga antirasuah itu dalam menindak kejahatan korupsi.
Advertisement
"Densus Antikorupsi adalah elemen backup kuat terhadap KPK. Karena KPK sudah dipercaya publik, jangan dibenturkan," ujar Syafruddin.
Sebelumnya, Polri menargetkan Densus Antikorupsi mulai bekerja pada akhir 2017.
"Akhir tahun diharapkan sudah terbentuk dan sudah bekerja," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin 7 Agustus 2017.
Dia mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan kantor Densus Antikorupsi di gedung Polda Metro Jaya yang berjumlah enam lantai.
Kemudian, Densus Antikorupsi akan langsung berada di bawah komando Kapolri atau langsung dikendalikan dari pusat, sama halnya dengan Densus 88 Antiteror Polri.
"Untuk regulasi (Densus Antikorupsi), pakai Undang-Undang Tipikor saja. Kalau KPK lembaga baru, polisi dari dulu tangani korupsi," ucap Setyo.
Saksikan video berikut ini: