Megawati: Generasi Sekarang Perlu Baca "Indonesia Menggugat"

Bung Karno secara jelas juga menggambarkan bagaiaman kondisi bangsa Indonesia yang saat itu masih menjadi bangsa terjajah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 27 Sep 2017, 11:59 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2017, 11:59 WIB
Megawati Soekarnoputri
Presiden ke 5 RI, Megawati Soekarnoputri memberikan pidato ilmiah ketika menerima gelar Doctor Honoris Causa di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatra Barat, Rabu (27/09). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menilai penting bagi generasi muda saat ini mempelajari khazanah sejarah bangsa melalui perjalanan hidup Presiden pertama RI. Sukarno.

Megawati mengatakan, salah satu yang patut dipelajari yaitu ada pada buku Indonesia Menggugat, yang berisi pidato pembelaan Bung Karno pada persidangan di Landraad, Bandung, 1930.

Dalam buku tersebut, Bung Karno menjelaskan keadaan politik internasional dan kerusakan masyarakat Indonesia di bawah penjajah. Pidato pembelaan ini kemudian menjadi suatu dokumen politik dalam menentang kolonialisme dan imperialisme.

"Saya kira sebenarnya buku itu harus jadi buku referensi bagi generasi muda saat ini, Indonesia Menggugat. Ini perlu dibaca," ucap Megawati dalam orasi ilmiah penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa Universitas Negeri Padang (UNP).

Melalui buku tersebut, generasi muda dapat mengetahui bagaimana perjuangan para bapak bangsa saat itu. Tak hanya itu, Bung Karno secara jelas juga menggambarkan bagaiaman kondisi bangsa Indonesia yang saat itu masih menjadi bangsa terjajah.

"Bung Karno detail menjelaskan seperti bagaimana kekayaan negeri ini diambil dengan kerja paksa. Kalau hal ini tidak dipelajari sebagai pelajaran bangsa, maka generasi saat ini berpikir bahwa pemikiran ekonom barat sudah paling bagus, paling modern. Makanya, silakan baca Indonesia Mengggugat," kata Megawati Rabu (27/9/2017). 

 

Dapat Dipertanggungjawabkan

Megawati pun meyakini apa yang disampaikan Bung Karno dalam Indonesia Menggugat bukan sebuah cerita bohong dan benar-benar menggambarkan kondisi Indonesia sebagai bangsa terjajah saat itu.

"Kalau dikorelasikan dengan sekarang, itu benar-benar sangat dapat dipertanggungjawabkan," ucap Ketua Umum PDI Perjuangan itu. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya