Liputan6.com, Karangasem - Ketua DPR Setya Novanto mengunjungi pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem dan Buleleng, Bali pada Jumat 13 Oktober 2017. Dia mengaku kunjungannya untuk mengetahui perkembangan situasi dan dampak yang ditimbulkan dari status awas Gunung Agung.
"Saya sepenuhnya merasakan kegelisahan para pengungsi yang saat ini berjumlah ratusan ribu jiwa. Mereka harus meninggalkan kampung halaman, meninggalkan aktivitas keseharian dan kehilangan mata pencaharian," kata Setya Novanto di Karangasem, Jumat.
Belum lagi, kata dia, mereka harus terpisah dengan sanak saudara akibat status Gunung Agung yang sampai saat ini masih berada dalam status Awas.
Advertisement
Pria yang kerap disapa Setnov ini juga mengapresiasi kesigapan pemerintah pusat dan daerah yang tidak lelah melayani masyarakat dengan memberikan bantuan yang diperlukan warga, serta meng-update perkembangan situasi Gunung Agung untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Demikian juga kepada aparat keamanan yang tidak tidur demi untuk menjaga kenyamanan dan keamanan warga di pengungsian," kata dia.
Novanto berharap, situasi Gunung Agung dapat secepatnya kembali normal, sehingga warga di pengungsian bisa kembali ke aktivitasnya semula. "Kembali ke kampung halaman melanjutkan aktivitas demi masa depan yang lebih baik," ucap dia.
Pada kunjungannya kali ini, dia menyalurkan sejumlah bantuan seperti beras sebanyak 5 ton, 2.000 paket sembako, 5 tandon air. Ia juga menyediakan sarana air bersih tiap hari 5 tangki dengan kapasitas 3.000 liter, fasilitas dapur sebesar Rp25 juta, perangkat perlengkapan bayi dan 5 truk makanan ternak.
"Selain itu, saya beserta rombongan juga menyediakan fasilitas MCK sebanyak 300 titik yang diperuntukkan bagi pengungsi," tutur Setya Novanto.
Selain Setya Novanto, hadir pula pimpinan Komisi IV DPR Roem Kono, anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Golkar Anak Agung Bagus Adi Mahendra, Kepala Bulog Provinsi Bali Wahyu Sutanto, dan Wakil Gubernur Bali yang juga Calon Gubernur I Ketut Sudikerta.
Sempat Sakit
Ketua DPR Setya Novanto sempat dirawat di RS Premier, Jatinegara, Jakarta Timur. Sebelumnya, ia dirawat di RS Siloam. Awalnya, Novanto pingsan saat sedang berolahraga.
Dokter mendiagnosisnya terkena penyakit vertigo. Selanjutnya, ia juga disebut mengidap sakit ginjal hingga penyakit jantung. Dia juga sempat melakukan operasi katerisasi jantung di Rumah Sakit Premier.
Dia meninggalkan rumah sakit pada Senin malam 2 Oktober 2017 setelah sepekan lebih dirawat. Kepulangan Ketua Umum Partai Golkar yang terbelit kasus korupsi e-KTP tersebut juga sudah mendapat izin dari dokter yang merawat.
Setya Novanto juga sudah aktif kembali memimpin Partai Golkar setelah memenangkan gugatan praperadilan terkait penetapan tersangka kasus korupsi e-KTP.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement