Polisi Temukan Lokasi Latihan Terduga Teroris Menembak di Riau

Kepolisian Resort Kampar akhirnya menemukan lokasi pelatihan menembak yang dijadikan kelompok terduga teroris mengasah kemampuan militernya.

oleh M Syukur diperbarui 30 Okt 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 09:15 WIB
teroris riau
Densus 88 Antiteror menangkap 4 terduga teroris di Kampar dan Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Resort Kampar akhirnya menemukan lokasi pelatihan menembak yang dijadikan kelompok terduga teroris mengasah kemampuan militernya. Lokasi bernama Bukit Gema ini masih didominasi hutan dan berbatasan langsung dengan Sumatera, serta mulai diawasi secara ketat oleh polisi.

Kapolres Kampar Ajun Komisaris Besar Polisi Deni Okvianto menyebutkan, bukit itu berada di Kecamatan Kampar Kiri Hilir. Lokasi ini masuk ke wilayah hukum Polsek Kampar Kiri yang juga membawahi 2 kecamatan lainnya, yaitu Gunung Sahilan dan Kampar Kiri.

"Lokasinya sangat luar dan masih berhutan. Polres membantu Polsek mengawasi lokasi itu selama 24 jam," kata Deni di Pekanbaru, Minggu 29 Oktober 2017 malam.

Deni menyebutkan, setiap orang yang masuk ke lokasi itu mulai diwajibkan lapor. Sebab, lokasi ini sering dikunjungi wisatawan yang ingin melihat air terjun, serta tak jarang dijadikan lokasi berkemah.

Selain itu, Deni juga mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan di kecamatan tersebut. Program kepolisian masyarakat dibentuk kembali, di mana warga bisa mencegah terjadinya gangguan keamanan serta ketertiban.

"Personel juga disiapkan untuk mengawasi semua sektor, baik pemukiman pedesaan dan perkotaan hingga perkebunan serta lokasi wisata," ucap Deni.

 

Penangkapan Teroris

Sebelumnya pada pekan lalu, Densus 88 mengamankan pria berinisial W alias AA yang diduga sebagai amir Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Riau. Selanjutnya BST alias AI, kemudian YH alias AZ dan H alias AB serta yang terakhir NK alias AA. Semuanya ditangkap di lokasi dan waktu berbeda.

Menurut Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo SIK, JAD diduga berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) karena berhubungan dengan Bahrun Naim. Ada beberapa sasaran dalam gerakan radikal ini, salah satunya menyerang kantor polisi.

"Kan ada beberapa jaringan, polanya ada yang menyerang polisi, ada yang lainnya. Masih didalami, dan pada intinya ingin mendirikan negara sistem khilafah," kata Guntur di Pekanbaru.

Terduga teroris ini disebut menjadikan Bukit Gema di Kampar Kiri Hulu sebagai lokasi pelatihan menembak.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya