Jelang Tahun Politik, Din Syamsuddin Minta Parpol Bertarung Sehat

Din Syamsuddin menegaskan, konflik antaragama tidak hanya disebabkan faktor ajaran agama tapi juga politik.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 31 Okt 2017, 14:33 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 14:33 WIB
Din Syamsuddin Berdialog Dengan Penggurus PGI
Utusan Khusus Presiden Bidang Dialog Kerja Sama Antar-agama dan Peradaban, Din Syamsuddin (tengah) saat melakukan pertemuan di Gedung PGI, Jakarta, Senin (30/10). Pertemuan membahas merajut kerukunan umat beragama ke depan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Utusan Khusus Presiden Bidang Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menegaskan, konflik antaragama tidak hanya disebabkan faktor ajaran agama. Konflik yang lahir justru disebabkan karena sejumlah faktor nonagama seperti politik, ekonomi dan hukum.

"Ada yang bisa kami lakukan, tokoh agama lakukan, tapi juga ada peran dari para tokoh negara, dari parpol untuk mengeliminasi dari daya rusak faktor non-agama ini terhadap kerukunan," ujar Din Syamsuddin di Kantor KWI Menteng Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2017).

Menjelang tahun politik 2018, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu meminta partai politik bertarung secara sehat sehingga tidak memecah kerukunan dan menimbulkan perpecahan.

"Itu faktor penting dalam menjaga kerukunan, yaitu penegakan hukum yang tegas konsekuen tapi juga secara berkeadilan," kata Din Syamsuddin.

 

Terus Terjaga

Din yakin jika faktor non-agama tersebut dapat diatasi, maka kerukunan antarumat beragama di Indonesia akan terus terjaga. Sebab, negara ini telah memiliki modal besar untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan antarumat beragama.

Adapun modal tersebut adalah agama itu sendiri. Faktor agama ini, kata Din merupakan modal besar karena agama selalu mengajarkan pada kerukunan, kasih sayang, dan perdamaian.

"(Modal) kedua, Indonesia juga memiliki Pancasila dan Bineka Tunggal Ika," terang mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya