Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku bersyukur Presiden Jokowi telah menemukan pengganti dirinya. Adalah Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto yang ditunjuk oleh Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Gatot.
Menurut Gatot, penunjukan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI memang telah dipersiapkan oleh Jokowi sejak awal. Sebab, kata Gatot, pada pemilihan KSAU Januari 2017, Jokowi tidak memilih Wakil KSAU untuk naik jabatan, melainkan memilih Hadi yang saat itu menjabat Irjen Kementerian Pertahanan.
Advertisement
Baca Juga
"Beliau tidak mengambil Kepala Staf mungkin dari Wakasau cek dinaikkan mendadak. Semuanya sudah sesuai persiapan. Ini yang sudah dipersiapkan secara regenerasi. Penyiapan kader-kader yang disiapkan sejak awal," kata Jenderal Gatot di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12/2017).
Gatot menuturkan, tantangan Hadi Tjahjanto ke depan adalah menghadapi tahun politik 2019. Dia menilai dari ketiga Kepala Staf angkatan yang memenuhi syarat menghadapi tahun politik, adalah Hadi Tjahjanto. Lantaran, Hadi juga baru akan pensiun pada tahun 2020.
"Dari tiga kepala staf angkatan yang memenuhi syarat, menurut saya, sebagai tahun politik, pertama KSAL bulan Mei 2019 pensiun, kalau jadi Panglima TNI kan cuma sebentar, KSAD Januari 2019, KSAU ini sampai 2020. Sehingga bisa memimpin TNI menghadapi tahun politik dengan lancar," ucap Gatot.
Â
Jokowi Usulkan Hadi Tjahjanto
Presiden Jokowi mengusulkan Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Jokowi berharap Marsekal Hadi mampu membawa TNI ke arah yang lebih profesional.
"Saya meyakini beliau memiliki kemampuan yang kuat yang bisa membawa TNI ke arah yang lebih profesional sesuai jati dirinya, yaitu tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional," kata Jokowi usai meresmikan Tol Soreang-Pasir Koja, Bandung, Jawa Barat, Senin 4 Desember 2017.
Rotasi kepemimpinan di tubuh TNI, kata Jokowi, adalah hal normal. Sebab, Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018.
"Ini normal, karena Jenderal TNI Gatot Nurmantyo segera memasuki pensiun di Maret akan datang. Sehingga ada mekanisme kita harus mengajukan ke DPR terlebih dahulu dan mekanisme itu harus kita ikuti," kata Jokowi.
Setelah usulan diajukan, DPR selanjutnya menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap Marsekal Hadi Tjahjanto. Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), proses uji kelayakan dan kepatutan harus diproses paling lambat 20 hari sejak usulan diterima DPR.
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin menyatakan, pihaknya segera menggelar rapat badan musyawarah (Bamus) setelah Presiden Jokowi mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement