Anies Baswedan Akan Terjunkan Anak Buah Awasi DWP 2017

Anies mengatakan, telah menginstruksikan agar DWP taat peraturan, termasuk dalam penjualan minuman alkohol.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Des 2017, 04:08 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 04:08 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Liputan6.com/Anendya Niervana)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan menerapkan aturan ketat saat penyelenggaraan konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2017.

Anies menegaskan bila ditemukan pelanggaran, maka izin untuk DWP 2018 tidak akan diberikan Pemprov DKI.

"Aturan kita akan ketat. Kalau melanggar jangan harap bisa lakukan lagi. Makanya saya minta pada Dinas Pariwisata mereka punya aparat untuk pengawasan, awasin. Kita akan minta kepolisian ngawasin, Satpol PP ngawasin gitu saja," kata Anies di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Anies mengaku baru mengetahui apa itu acara DWP tiga minggu lalu. Ia juga baru mengetahui ada organisasi masyarakat (ormas) yang menolak DWP.

Karena ada penolakan dari beberapa ormas, Anies mengatakan, telah menginstruksikan agar DWP taat peraturan, termasuk dalam penjualan minuman alkohol.

"Kita menginginkan agar kegiatan ini tidak melanggar aturan apapun. Jadi yang dilakukan adalah semua orang tertib mengikuti peraturan daerah maupun peraturan pemerintah RI," kata dia

Namun, Anies tidak menjelaskan aturan seperti apa yang harus dijaga oleh Penyelenggara DWP.

"Pokoknya bagian kita adalah menertibkan, memastikan hukum ditaati, jadi nanti kita lihat di lapangan seperti apa. Kita berharap semua diawasi. Pokoknya lihat aturannya. Kita akan pakai aturan," tegas Anies.

Konser Djakarta Warehouse Project (DWP) akan berlangsung di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

 

Hormati Azan

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno menghadiri resepsi Kahiyang-Bobby (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian dan sejumlah organisasi kemasyarakatan yang menolak kegiatan tersebut.

"Kami terus berkomunikasi dengan aparat dan juga dengan ormas yang selama ini khawatir terhadap penyelenggaraan DWP, jadi komunikasi kita lancar," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Sandiaga mengatakan, Pemprov tetap melakukan pengawasan seperti penjualan minuman keras.

"Semua yang jadi masukan berkaitan dengan miras dan minol harus sesuai dengan ketentuan. Jadi kita akan pastikan nanti enforcement-nya atau penerapan daripada ketentuan-ketentuan dan peraturannya," kata Sandiaga.

Ia juga telah meminta penyelenggara DWP menghormati azan yang akan berkumandang ketika acara berlangsung. Ia minta acara itu tidak mengganggu ibadah.

"Nanti juga ada salat subuh, sekarang azannya jam 4.08 WIB, tentunya memberikan penghormatan untuk azan dan memastikan tidak ganggu peribadahan," kata Sandiaga.

 

Penonton dari Luar Negeri

Djakarta Warehouse Project (DWP) 2016 Getarkan Panggung Kemayoran
Pengunjung memadati area Neon Jungle pada acara DWP 2016, di Kemayoran, Jakarta, Jumat. (09/12). Sederet DJ kenamanaan tampil di tiga panggung yang berbeda. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Menurut Sandi, penonton DWP banyak berasal dari luar negeri dan ia memastikan, acara tersebut berlangsung aman dan patuh peraturan.

"Ini datang dari luar negeri (banyak), berarti ini akan menjadi event internasional dan Jakarta harus betul-betul pastikan bahwa event ini berlangsung aman tertib dan tidak langgar hukum," kata Sandiaga.

Diketahui, sejumlah ormas demo di depan gedung Balai Kota DKI menolak DWP. Ormas yang terdiri dari Front Pembela Islam dan Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) itu meminta Gubernur Jakarta Anies Baswedan mencabut izin penyelenggaraan DWP.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya