Ciptakan Pemerintahan Bersih, Tokoh Ini Terima Bung Hatta Awards

Tahun ini, dewan juri telah menentukan bukan hanya seorang kepala daerah, tetapi juga seorang aparatur sipil negara sebagai penerima BHACA.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2017, 09:34 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 09:34 WIB
Bung Hatta Anti Corruption Award 2017
Penerima anugerah Bung Hatta Anti Corruption Award 2017, Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah dan Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi berfoto bersama keluarga Bung Hatta dalam acara malam anugerah di Jakarta, Kamis (14/12) malam. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) memberikan penghargaan BHACA Award 2017 kepada Bupati Bantaeng Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi.

Salah satu anggota dewan juri BHACA 2017 Betti Alisjahbana mengatakan, penghargaan itu diberikan kepada pribadi-pribadi yang terus berusaha menumbuhkembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggungjawab, serta mampu menjadi inspirator atas upaya pemberantasan korupsi di lingkungannya masing-masing.

"Tahun ini, anugerah BHACA 2017 diberikan kepada dua individu berintegritas dan dinilai berhasil melakukan inovasi dalam sektor pelayanan publik dan birokrasi pemerintah," kata Betti di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/12/2017).

Tahun ini, menurut dia, dewan juri telah menentukan bukan hanya seorang kepala daerah, tetapi juga seorang aparatur sipil negara sebagai penerima BHACA.

"Tantangan yang dihadapi oleh masing-masing dari mereka untuk mempertahankan integritas pribadi serta membangun sistem tata kelola yang baik di lingkungan mereka, walaupun dalam skala berbeda, tetap sama beratnya," ujar Betti.

 

2 Tokoh

Bung Hatta Anti Corruption Award 2017
Putri Wakil Presiden Pertama RI Bung Hatta, Meutia Hatta menyerahkan Bung Hatta Anti-Corruption Award 2017 kepada Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dalam acara malam anugerah di Jakarta, Kamis (14/12). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Betti menuturkan, Nurdin Abdullah mempunyai komitmen yang sangat tinggi dalam membangun pemerintahan daerah yang bersih dari korupsi dan maju.

Selama kepemimpinannya, sambung dia, perekonomian Bantaeng tumbuh pesat, pendapatan per kapita warga meningkat tajam serta angka pengangguran menurun drastis.

Sementara itu, dia mengatakan Heru Pambudi dianggap berhasil memimpin reformasi kepabeanan dan cukai dengan menghasilkan pelayanan yang lebih cepat, lebih bagus, serta lebih transparan.

"Meskipun perjalanan pembenahan di Bantaeng dan Bea Cukai masih panjang, namun kami menilai bahwa komitmen serta usaha konsisten yang ditunjukkan oleh Nurdin Abdullah dan Heru Pambudi layak untuk mendapatkan penghargaan," tutur Betti.

Langkah Nyata

Bung Hatta Anti Corruption Award 2017
Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan kata sambutan setelah menerima anugerah Bung Hatta Anti Corruption Award 2017 dalam acara malam anugerah di Jakarta, Kamis (14/12). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengurus Harian Perkumpulan BHACA Natalia Soebagjo mengungkapkan bahwa perubahan besar yang dicita-citakan harus diawali dengan langkah nyata pertama dan berawal dari diri sendiri.

"Semoga para penerima BHACA 2017 ini bisa terus menjadi panutan dan sistem yang mereka bangun menjadi landasan kokoh untuk selangkah demi selangkah membangun Indonesia yang bersih," ungkap Natalia.

Sejak tahun 2003, Perkumpulan BHACA telah memberikan anugerah kepada 15 individu. Tahun ini merupakan penganugerahan yang ke-tujuh kali.

Pada 29 November 2017, Dewan Juri BHACA 2017 yang terdiri dari Betti Alisjahbana, Bivitri Susanti, Endy M. Bayuni, Paulus Agung Pambudhi dan Zainal A. Muchtar telah memutuskan untuk memberikan anugerah BHACA 2017 kepada Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya