Muncul Gempa Susulan di Pulau Jawa, Ini Penyebabnya

Sutopo menjelaskan, wajar apabila ada gempa susulan dengan skala kecil usai terjadinya gempa besar.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Des 2017, 17:33 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 17:33 WIB
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers mengenai gempa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers mengenai gempa. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, terjadi 19 kali gempa bumi susulan setelah terjadinya gempa pada Jumat, 15 Februari 2017 malam pukul 23.47 WIB yang melanda wilayah Jawa.

"Sejak tadi malam sampai dengan sekarang sudah terjadi gempa susulan 19 kali, gempa memang kecil, itu adalah hal yang alamiah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2017).

Dia menjelaskan, wajar apabila ada gempa susulan dengan skala kecil usai terjadinya gempa besar.

"Setiap terjadi gempa besar maka akan diikuti gempa-gempa kecil dalam rangka mencari keseimbangan sistem lempeng bumi," ucap dia.

Namun, menurut Sutopo, gempa susulan tersebut hanya berskala kecil di bawah 5 skala Richter. Hal itu jauh jika dibanding dengan tadi malam hingga 6,9 skala Richter. 

"Tadi pagi terjadi 5,4 skala Richter sumbernya lain, dia berada di sebelah barat daya, jauh, dan tidak menimbulkan kerusakan bangunan di sekitar Garut, Sukabumi, Cianjur, dan lainnya," jelas Sutopo.

Sebelumnya, gempa mengguncang Pulau Jawa pada Jumat, 15 Desember 2017 malam, pukul 23.47 WIB. Getaran gempa terasa di sejumlah daerah, di antaranya Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali dan NTB.

3 Meninggal

Sedikitnya 86 rumah di Banyumas rusak akibat gempa Jawa. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/ BPBD BMS)
Sedikitnya 86 rumah di Banyumas rusak akibat gempa Jawa. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/ BPBD BMS)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, tiga orang meninggal dunia akibat gempa ini.

"Sampai dengan hari ini tercatat tiga orang meninggal dunia, yaitu dua orang akibat tertimpa tembok rumah yang roboh," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers yang digelar di Graha BNPB Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2017).

Kedua orang tersebut, lanjutnya, adalah Aminah yang berusia 80 tahun dan Dedeh Nudri.

"Menimpa Ibu Aminah usia 80 tahun warga dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah dan Ibu Hj Dedeh Nudri warga Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Keduanya meninggal karena tertimpa oleh tembok rumah yang roboh," papar dia.

Adapun korban ketiga, lanjut Sutopo, meninggal dunia saat sedang dibawa ke rumah sakit.

"Kemudian yang ketiga, Ibu Fatimah usia 34 warga Jambon Kabupaten Bantul pada saat kejadian gempa, panik, lari kemudian jatuh, dibawa ke rumah sakit kemudian meninggal dunia," jelas Sutopo.

Dia menyatakan, sampai dengan saat ini tiga orang meninggal dunia akibat gempa, baik dampak langsung maupun tidak langsung.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya