Korban Balkon BEI Ambruk Terparah Alami Patah Tulang Kemaluan

17 Pasien korban ambruknya balkon Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dirawat di Rumah Sakit Laut (RSAL) Mintohardjo

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Jan 2018, 19:41 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2018, 19:41 WIB
Balkon Atap Tower II BEI Ambruk
Sejumlah orang mengevakuasi korban dari robohnya balkon lantai 1 tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) roboh, Jakarta, Senin (15/1). Pegawai dan pengunjung yang diduga tertimpa puing langsung dievakuasi ke luar BEI. (Liputan6.com/istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - 17 Pasien korban ambruknya balkon Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dirawat di Rumah Sakit Laut (RSAL) Mintohardjo, Jakarta Pusat. Tiga orang di antaranya mengalami luka patah tulang cukup parah.

Satu orang di antaranya yakni Deka yang mengalami luka parah di empat titik. Yakni patah tulang di bagian siku kiri, tulang kemaluan (pelvis), mangkok panggul (asetabulum), dan tulang punggung.

"Siku kiri, terus tulang kemaluan, juga bagian mangkok atau asetabulumnya bagian kiri patah, retak bagian panggulnya, terus tulang punggungnya ruas kelima juga kompresi," ujar Kepala Departemen Penyakit Dalam Kolonel dr Eko PAW di Ruang UGD RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).

Dua pasien lainnya, yakni Karmeta dan Indah mengalami patah tulang di bagian panggulnya. Namun Eko tidak mengetahui secara pasti pemicu luka tersebut. Diduga kuat, ketiga korban berada di atas balkon gedung BEI saat runtuh.

"Kemungkinan jatuhnya terduduk kena pantatnya dulu, atau berdiri (posisi kuda-kuda). Soalnya tulang panggulnya patah," kata dia.

Eko memastikan, ketiga pasien yang mengalami luka parah itu dalam kondisi sadar. Rencananya tim dokter RSAL Mintohardjo akan melakukan operasi terhadap lima pasien malam ini.

"Kalau Deka operasinya cuma sikunya saja. Nanti dipasangin pelat," ucap Eko.

Butuh perawatan intensif terhadap para korban yang mengalami luka serius selama dua hingga tiga pekan. Tim dokter menggunakan metode skin traksi untuk penyembuhan tulang-tulang korban ambruknya balkon BEI ini.

Tujuan traksi, kata Eko, yakni untuk mengistirahatkan persendian supaya tulang yang sempat renggang dari asetabulum kembali menempel ke posisi semula.

"Tidak dioperasi, dikonservatif, ditraksi. Tadinya kan gini (longgar) ditarik supaya gini (rapat lagi)," jelas dokter spesialis ortopedi tersebut.

Detik-Detik Mencekam

Balkon lantai 1 tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) roboh pada Senin (15/1/2018). (Foto: Istimewa)
Balkon lantai 1 tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) roboh pada Senin (15/1/2018). (Foto: Istimewa)

Balkon lantai 1 tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk pada Senin, 15 Januari 2018 siang. Sebanyak 72 orang menjadi korban luka akibat peristiwa ini.

Insiden ini sempat terekam oleh kamera pengawas di gedung tersebut. Dari video yang beredar, terlihat puluhan mahasiswa yang menggunakan jaket almamater berwarna biru tua tengah berkeliling di balkon Gedung BEI.

Beberapa di antaranya berusaha mengabadikan momen tersebut dengan berswafoto bersama di balkon. Sejumlah mahawasiswa pun berkumpul di balkon tersebut.

Namun, saat tengah asyik mengarahkan kamera ponsel, tiba-tiba konstruksi balkon perlahan-lahan ambruk. Sementara itu, ada beberapa orang yang melintas di bawah balkon.

Para mahasiswa yang mayoritas perempuan ini pun langsung berjatuhan mengikuti ambruknya balkon. Sementara di video yang lain, belasan mahasiswa berusaha berlari menghindari konstruksi balkon BEI yang ambruk tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya