Staf Khusus Kepala Bakamla Disebut sebagai Otak Suap Proyek

Uang suap proyek Bakamla juga diduga mengalir ke sejumlah anggota DPR.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Jan 2018, 03:30 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 03:30 WIB
Dugaan Suap Bakamla, Nofel Hasan Jalani Sidang Dakwaan
Tersangka dugaan suap pengadaan monitor satelit Bakamla, Nofel Hasan saat mengikuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/1). Dalam kasus tersebut, Nofel diduga menerima suap sebesar SGD 104.500. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Staf khusus Kepala Bakamla, Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi disebut sebagai otak suap dalam proyek pengadaan satelit monitoring dan drone di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Ali Fahmi juga disebut sebagai pihak yang mengajak ‎Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia Esa, Fahmi Darmawansyah, bermain proyek tersebut.

"Fahmi Habsyi yang awalnya ajak ada pekerjaan di Bakamla. Kalau nggak salah di kantor saya. Dia menyakinkan kalau dia di Bakamla banyak kenal orang," ungkap Fahmi Darmawansyah saat bersaksi untuk terdakwa Nofel Hasan selaku Kabiro Perencanaan dan Organisasi Bakamla di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Menurut Fahmi, Ali yang disebut-sebut sebagai Kader PDIP itu memberitahukan soal proyek di Bakamla. Kepada Fahmi, Ali meyakinkan jika proyek itu dapat diraih. ‎

Suami dari artis Inneke Koesherawati itu mengungkapkan bahwa Ali sudah mempunyai informasi soal proyek di Bakamla. Terutama, kata Fahmi, soal anggaran pengadaan satelit monitoring dan drone.

"Setelah pertemuan beberapa kali di-folow up sama Adami sama Hardy. Untuk drone Rp 500 miliar berapa, sama setelit monitoring Rp 400 miliar sekian," jelasnya.

Untuk merealiasikan hal itu, kata Fahmi, Ali menyampaikan soal fee pemulus. Ali juga menjelaskan alokasi jatah untuk sejumlah pihak.

"Permintaannya ganti-ganti dari 15 persen sampe 20 persen, berubah-ubah," tutur dia.

Fahmi kemudian memenuhi permintaan Staf Khusus Kepala Bakamla itu. Fahmi menuturkan dirinya menyerahkan uang Rp 24 miliar ke Ali. Dari jumlah tersebut, Ali kemudian mendistribusikannya ke sejumlah pihak, termasuk sejumlah anggota DPR RI.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Orang Dekat Kabakamla

Dugaan Suap Bakamla, Nofel Hasan Jalani Sidang Dakwaan
Tersangka dugaan suap pengadaan monitor satelit Bakamla, Nofel Hasan bersiap mengikuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/1). Dalam kasus tersebut, Nofel diduga menerima suap sebesar SGD 104.500. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Fahmi dalam BAP juga mengaku menyerahkan uang tersebut lantaran Ali dekat dengan Kepala Bakamla Arie Soedewo. Disinggung hal itu, Fahmi pun tak membantahnya.

Belakangan, kata Fahmi, dirinya baru mengetahui jika Ali yang disebut 'Unta' merupakan staf khusus Kabakamla.

Fahmi menyebut bahwa Ali Fahmi adalah 'jembatan' praktik korupsi dengan sejumlah pejabat Bakamla. "Saya tau setelah ini. Biasanya mereka ke Habsyi‎‎," tandas Fahmi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya