Liputan6.com, Jakarta: Kardus bekas yang terpakai mungkin akan kita buang begitu saja. Namun, di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, kardus bekas justru menjadi material utama pembentuk hantaran pengantin serta aneka model lainnya. Adalah Yati yang pertama kali membuatnya. "Bermula dari satu model saya kembangkan jadi banyak model," kata Yati kepada SCTV, baru-baru ini.
Dibantu ibu-ibu PKK, Yati menjual hantaran pengantin produksinya itu ke Mal ITC Mangga Dua, Tanahabang, Cikini, dan daerah lainnya di Jakarta. "Pertama ngorder tiga set per hari, kini per hari sudah sampai satu lusin" ujar Yati. "Ke depan, saya ingin memenuhi permintaan seluruh Indonesia."
Menurut Yati, tak sulit membuat hantaran pengantin dari kardus ini. Cara membuatnya, pertama kardus dipotong-potong mengikuti pola kotak perhiasan. Kemudian kotak dibungkus kain saten dengan menggunakan lem tembak. Terakhir, kotak perhiasan diberi ornamen supaya kelihatan cantik. "Kita juga membuat pernak-pernik dari potongan kain saten," ucap yanti.
Dengan memanfaatkan bahan limbah, apa yang dilakukan Yati diharapkan bisa menanggulangi masalah sampah di Jakarta. Selain itu, usaha ini diharapkan juga bisa mengatasi pengangguran, seperti mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan atau energi keluarga. Daur ulang ini juga bisa dijadikan produk seni.(BOG)
Dibantu ibu-ibu PKK, Yati menjual hantaran pengantin produksinya itu ke Mal ITC Mangga Dua, Tanahabang, Cikini, dan daerah lainnya di Jakarta. "Pertama ngorder tiga set per hari, kini per hari sudah sampai satu lusin" ujar Yati. "Ke depan, saya ingin memenuhi permintaan seluruh Indonesia."
Menurut Yati, tak sulit membuat hantaran pengantin dari kardus ini. Cara membuatnya, pertama kardus dipotong-potong mengikuti pola kotak perhiasan. Kemudian kotak dibungkus kain saten dengan menggunakan lem tembak. Terakhir, kotak perhiasan diberi ornamen supaya kelihatan cantik. "Kita juga membuat pernak-pernik dari potongan kain saten," ucap yanti.
Dengan memanfaatkan bahan limbah, apa yang dilakukan Yati diharapkan bisa menanggulangi masalah sampah di Jakarta. Selain itu, usaha ini diharapkan juga bisa mengatasi pengangguran, seperti mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan atau energi keluarga. Daur ulang ini juga bisa dijadikan produk seni.(BOG)