Sejumlah Korban Bus Maut di Tanjakan Emen Dikubur Massal

Pemerintah daerah mempermudah proses pemakaman dengan menerjunkan alat berat jenis ekskavator korban kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 11 Feb 2018, 14:16 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2018, 14:16 WIB
Suasana Pemakaman Massal Korban Kecelakaan Tanjakan Emen
Warga mempersiapkan papan-papan jelang pemakaman massal korban kecelakaan Tanjakan Emen di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Legoso, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (11/2). Diduga, bus mengalami rem blong saat menuruni Tanjakan Emen. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Tangerang - Satu per satu korban kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018). Sebagian besar bahkan dikubur secara massal.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, ratusan warga memadati kawasan TPU Kelurahan Pisangan. Beberapa korban dikubur di makam yang digali secara manual dan berdekatan. Namun sebagian lain dikubur dalam sebuah lubang besar.

Pemerintah daerah setempat mempermudah proses pemakaman dengan menerjunkan satu alat berat jenis ekskavator. Dua galian besar dibuat dengan masing-masing berukuran sekitar 2x15 meter untuk 14 liang lahat dan 2x5 meter untuk 4 liang lahat.

Kuburan massal tersebut digali dengan kedalaman sekitar satu meter. Selanjutnya, petugas menggali kembali secara manual dengan kedalaman sekitar 40 centimeter. Tiap liang lahat dipisah gundukan tanah setinggi sekitar 40 centimeter dan tebal sekitar 30 centimeter.

Jenazah yang telah dikebumikan sementara diuruk menggunakan tanah hingga batas liang lahat atau setinggi sekitar 40 centimeter. Setelah dikebumikan semua, kuburan massal itu nanti akan diuruk kembali secara serentak.

Hingga pukul 13.45 WIB, terpantau sekitar enam jenazah korban kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen telah dikebumikan di kuburan massal. Tampak sejumlah warga tak kuasa menahan tangis saat kerabat mereka dimasukkan ke dalam liang lahat.

Sebagian warga terlihat duduk bersila sambil membaca Alquran di tepi kuburan massal. Sebagian warga lainnya terpantau mengerubuti lokasi sambil mengabadikan prosesi pemakaman kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen menggunakan kamera ponsel mereka.

Kronologi Kecelakaan

Suasana Pemakaman Massal Korban Kecelakaan Tanjakan Emen
Warga membawa papan nama saat pemakaman korban kecelakaan Tanjakan Emen di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Legoso, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (11/2). Pengurusan jenazah dilakukan di RSUD Tangsel. (Liputan6.com/JohanTallo)

Bus pariwisata bernopol F 7959 AA terguling di Tanjakan Emen, Subang. Ada dugaan bus tersebut mengalami rem blong saat berada di turunan itu.

Polisi menyebut bus sempat berjalan tak terkendali. Sewaktu melintas jalan yang menurun dan berkelok berjalan tidak terkendali menabrak kendaraan sepeda motor.

"Karena cuaca sedang bagus, jadi diduga rem blong," kata Kapolres Subang Muhammad Joni.

Namun, polisi masih menyelidiki penyebab pastinya. Malam itu, polisi masih fokus pada evakuasi korban.

Lurah Pisangan Timur, Idrus Asenin, mengatakan bus tersebut maksimal terisi di 59 kursinya. 

Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat menurunkan tim Road Accident Rescue and Traffic Accident Analysis (RAR-TAA), untuk memastikan penyebab kecelakaan maut di Kabupaten Subang yang menewaskan 27 orang itu . 

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Prahoro mengatakan, tim tersebut akan diturunkan langsung Sabtu 10 Februari 2018 malam ke lokasi kejadian.

"Malam ini langsung diturunkan. Sistem kerjanya menggunakan teknologi PC Crash untuk mengetahui gambaran saat terjadi kecelakaan," kata Prahoro saat dihubungi.

‎"Nantinya akan mengunakan drone untuk memotret dan merekam lokasi kecelakaan, nanti bisa diketahui secara visual sebelum dan sesudah kecelakaan. Namun karena kondisinya malam jadi kita lihat nanti, jika tidak memungkinan dilanjut besok," ucap Prahoro.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya