Keinginan Haru Nyak Sandang, Donatur Cikal Bakal Pesawat Garuda Indonesia

Nyak Sandang meminta dioperasi katarak agar bisa membaca Alquran, membangun masjid di kampung halamannya di Kabupaten Aceh Jaya

oleh Merdeka.com diperbarui 25 Mar 2018, 14:43 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2018, 14:43 WIB
Jokowi menemui Nyak Sandang di Istana Negara (Dok. Biro Pers Istana)
Jokowi menemui Nyak Sandang di Istana Negara (Dok. Biro Pers Istana)

Liputan6.com, Jakarta - Nyak Sandang (91), salah satu penyumbang dana untuk pembelian pesawat pertama setelah Indonesia merdeka yaitu Seulawah R-001 dan Seulawah R-002 dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta. Nyak Sandang mengeluh sakit dan tidak bisa buang air kecil pada Kamis (22/3) dini hari.

Nyak Sandang sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (21/3). Dalam pertemuan tersebut, Nyak Sandang didampingi 2 anaknya, yakni Maturidi dan Khaidar.

Nyak Sandang meminta dioperasi katarak agar bisa membaca Alquran, membangun masjid di kampung halamannya di Kabupaten Aceh Jaya, serta membantunya untuk dapat menunaikan ibadah haji.

"Kami salut kepada Tim Dokter Kepresidenan yang langsung menjemput Nyak Sandang dengan ambulans dan segera membawanya ke RSPAD. Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian Presiden Jokowi kepada Nyak Sandang. Rakyat Aceh ikut berdoa agar Nyak Sandang segera diberikan kesembuhan," ungkap Juru Bicara Partai Aceh, Syardani M Syarif (Tengku Jamaica).

"Alhamdulillah Presiden Jokowi mengabulkan permohonan Nyak Sandang," tambah Tengku Jamaica.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury bersama-sama dengan Direktur Kargo Garuda Indonesia Sigit Muhartono mengunjungi Nyak Sandang di Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (25/3/2018).

 

Dikunjungi Dirut Garuda Indonesia

Nyak Sandang, Penyumbang Pesawat RI Pertama
Nyak Sandang, pemilik bukti obligasi sumbangan pembelian pesawat Dakota RI-001. (Murti Ali Lingga/JawaPos.com)

Kunjungan Dirut Garuda Indonesia tersebut merupakan wujud penghormatan dan apresiasi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier, kepada tokoh nasional yang berkontribusi terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa lalu.

"Sosok Nyak Sandang merupakan simbol semangat nasionalisme para tokoh pejuang nasional yang secara tulus mendukung upaya negara Republik Indonesia menjadi negara berdikari pasca-kemerdekaan bangsa Indonesia," ungkap Pahala.

Pahala mengatakan, kesempatan tersebut menjadi pengingat sebagai generasi penerus bangsa Indonesia atas jasa, dedikasi dan komitmen para pejuang nasional yang telah berkorban untuk Indonesia sehingga dapat menjadi negara merdeka seperti saat ini.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait perihal dukungan apresiasi terhadap Nyak Sandang untuk dapat kami upayakan lebih lanjut," ungkap Pahala.

Pada kesempatan tersebut, Pahala juga mengutarakan komitmen terhadap Nyak Sandang untuk memfasilitasi rencana kepulangan Nyak Sandang ke Aceh melalui layanan penerbangan Garuda Indonesia setelah perawatan beliau selesai dilaksanakan.

Reporter: Dedi Rahmadi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya