Menaker Buka Forum Regional Atasi Human Trafficking di Sektor Perikanan

Hari Ini, Menaker Buka Forum Regional Atasi Human Trafficking di Sektor Perikanan

oleh Cahyu diperbarui 27 Mar 2018, 16:52 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 16:52 WIB
Forum Regional
Menaker Buka Forum Regional Atasi Human Trafficking di Sektor Perikanan

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, dijadwalkan membuka Forum Regional tentang upaya mengatasi perdagangan orang, eksploitasi tenaga kerja, dan perbudakan di sektor perikanan yang digelar di Legian, Bali, pada Selasa (27/3/2018). Forum regional ini merupakan tindak lanjut dari Pertemuan Tripartit global mengenai nelayan migran yang diadakan pada September 2017 di Kantor International Labour Organisation (ILO) Jenewa.

“Forum regional ini bertujuan meningkatkan kerja sama negara-negara anggota ILO dalam memerangi perdagangan orang, eksploitasi ketenagakerjaan, dan perbudakan modern di sektor perikanan," ujar Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri (KLN) Kementerian Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri, di Jakarta, pada Senin (26/3/2018).

Forum regional tersebut diselenggarakan oleh ILO bekerja sama dengan Kemenko Kemaritiman, Kementerian Ketenagakerjaan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. Diperkirakan forum ini akan dihadiri oleh sekitar 200 orang peserta yang merupakan perwakilan dari 10 negara ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Sebagaimana forum ILO lainnya, setiap negara yang hadir pada forum regional ini menyertakan perwakilan Tripartit yang terdiri dari unsur pekerja, pemerintah, dan pengusaha.

Putri mengatakan, selain untuk memperkuat koordinasi antar kementerian/lembaga yang menangani sektor perikanan di tingkat Indonesia, forum regional ini juga bermanfaat untuk membahas upaya-upaya konkret dalam mengatasi perdagangan manusia, eksplotasi tenaga kerja, dan perbudakan di sektor perikanan.

“Keberadaan forum ini begitu penting bagi Indonesia karena Indonesia adalah negara maritim dengan jumlah nelayan diperkirakan 800.000 orang dan 564.000 kapal penangkapan ikan,” ucapnya.

Ia menambahkan, Forum Regional tersebut juga bermanfaat untuk saling berbagi pengalaman antara negara-negara ASEAN dalam mengatasi perdagangan orang, eksploitasi tenaga kerja, dan perbudakan di sektor perikanan.

“Di sektor ketenagakerjaan Indonesia, agenda dan tujuan forum ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan perlindungan pekerja migran, khususnya sektor perikanan, serta menciptakan kerja layak bagi semua pekerja di semua sektor," kata Putri.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya