Liputan6.com, Jakarta - Polisi memeriksa saksi berinisial AS (38) yang merupakan pengemudi taksi online terkait kematian pegawai kafe bernama Cutfil Margaret. AS sempat dicurigai berada di balik kematian Cutfil.
Apalagi ditemukan luka memar pada wajah wanita tersebut. Namun tidak ada bukti yang mengarah pada keterlibatan sang pengemudi.
Ditambah lagi keterangan saksi-saksi, hasil visum, dan bukti-bukti lain menunjukkan bahwa korban tewas bukan karena pembunuhan.
Advertisement
"Saksi menurunkan korban di alamat tujuan sesuai GPS, selanjutnya saksi meneruskan perjalanan," ucap Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Eko Hadi Santoso.
Jasad Cutfil pertama kali ditemukan oleh dua orang warga berinisial MA dan N pada Sabtu 31 Maret 2018 sekira pukul 7.30 WIB. Saat itu, kedua saksi tengah membersihkan selokan.
Polisi yang mendatangi lokasi kejadian menemukan barang bukti berupa satu tas warna kuning emas yang berisi satu ponsel dan buah dompet berikut surat-surat penting.
Korban yang tengah mabuk diduga kuat tewas karena terjatuh ke dalam selokan dan tidak mampu bangkit kembali. Dari hasil visum, ditemukan luka memar di wajah dan beberapa anggota gerak diduga akibat benturan benda keras.
Lumpur di Dalam Tubuh
Dokter juga menemukan adanya lumpur hitam di rongga mulut, kerongkongan, lambung dan usus yang menunjukkan korban masih hidup saat jatuh di dalam got. Lumpur hitam juga ditemukan di saluran pernapasan.
"Diduga korban saat berjalan terjatuh dengan sendirinya dan kepalanya terbentur dinding atau benda keras sebelum tercebur ke air berlumpur dan tidak mampu bangkit, sehingga menyebabkan kematian," jelas Eko.
Advertisement