Mengintip Betapa Manisnya Lahan Bisnis Jasa Titip

Veronica dan Frances tertarik membuka jastip di Ajang BBW ini. Baru dua hari saja, keuntungan Rp 10 juta sudah diraih.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 05 Apr 2018, 19:35 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 19:35 WIB

Fokus, Jakarta - Acara Bazaar buku terbesar se-Asia Tenggara Big Bad Wolf atau BBW Sale Jakarta 2018 adalah lahan subur bagi bisnis jasa titip. Potongan harga berkisar 60 hingga 80 persen untuk seluruh buku impor membuat ajang yang digelar di Tangerang, Banten ini tak pernah sepi peminat.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Kamis (5/4/2018), bisnis jasa titip alias jastip memanfaatkan animo calon pembeli yang terhalang jarak dan waktu. Dua Mahasiswa Universitas Indonesia Radhiyan dan Asti Shafira ini sudah merasakan manisnya bisnis jastip. Mereka mempromosikan jastipnya melalui media sosial seperti instagram.

Selanjutnya datang ke ajang yang dituju, dan potret sejumlah buku yang potensial diminati. Lalu unggah ke akun media sosial. Bagi yang berminat, bisa menghubungi nomor kontak yang tertulis. Agar komunikasi berjalan efektif seluruh peminat dimasukkan ke dalam sebuah grup aplikasi pesan singkat.

"Kalau misalnya keuntungan bersih buat kita sudah dapat Rp 607 ribu selama dua hari. Jadi proyeksinya kalau kita melakukan ini sampai 10 hari ke depan kita bisa dapat per orang sekitar Rp 6 juta," terang pelaku bisnis jastip, Radhiyan.

Mereka berdua berbagi peran, ada yang mengurus pesanan, ada yang mengelola daftar belanja. Hal ini penting agar jastip berjalan efektif. Bayangkan saja, untuk event dalam Big Bad Wolf ini ada lima setengah juta buku yang ditawarkan. Para pelaku jastip juga bisa dari pagi hingga malam berkutat di tempat ini.

Seksinya bisnis jastip ini jugalah yang membuat dua sahabat, Veronica dan Frances tertarik membuka jastip di Ajang BBW ini. Baru dua hari saja, keuntungan Rp 10 juta sudah diraih. Keuntungan itu diraih dari biaya yang ditetapkan per harga buku.

"Tergantung dari harga bukunya, misalnya kaya nol sampai Rp 50 ribu itu cuma Rp 5.000. Terus Rp 51 ribu sampai Rp 100 ribu itu biayanya Rp 10 ribu. Terus maksimal kita berada di Rp 30 ribu," ujar salah satu pelaku bisnis jastip, Veronica.

Bila ingin memulai bisnis jastip, pertama tentukan dulu jenis barang dan target pasar yang jelas. Lakukan juga riset kecil-kecilan. Misalnya dengan mengenali perputaran barang sebuah tempat belanja dan kapan ajang diskon digelar.

Juga harus rajin berburu event yang besar peminatnya. Setelah yakin, buatlah akun di media sosial, lalu unggah sejumlah foto produk yang potensial.

Jangan lupa juga tentukan aturan main termasuk cara pembayaran. Bila pemesan sudah banyak buatlah grup di aplikasi pesan singkat sebagai ajang komunikasi.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya