Komisi IV Apresiasi Kinerja Kementan yang Sukses Ekspor Pisang 

Komisi IV DPR RI mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian yang telah berhasil ekspor pisang mencapai 18 ribu ton dan tidak ada impor

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 09 Mei 2018, 16:31 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2018, 16:31 WIB
Komisi IV Apresiasi Kinerja Kementan yang Sukses Ekspor Pisang 
Komisi IV DPR RI mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian yang telah berhasil ekspor pisang mencapai 18 ribu ton dan tidak ada impor

Liputan6.com, Jakarta Komisi IV DPR RI mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) atas program hortikultura pada komoditas pisang di Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara. Pasalnya berbagai jenis pisang dapat tumbuh subur di Halbar. Bahkan, Kementan telah mengekspor pisang mencapai 18 ton pada tahun 2017 lalu.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena menjelaskan, jenis pisang yang dapat tumbuh subur dan dominan di Halbar adalah jenis mulu bebe, pisang raja, pisang tanduk, dan pisang sepatu. Ia berharap, pisang mulu bebe dapat menjadi komoditas unggulan dan siap masuk pasar lokal maupun ekspor. 

"Saya apresiasi kinerja Menteri Pertanian yang telah berhasil ekspor pisang 18 ribu ton dan tidak ada impor. Kita terus mendorong agar pisang terus dikembangkan di sini,” kata Michael saat Deklarasi Petani Sebagai Profesi Unggulan dan Kampanye Kedaulatan Pangan Lokal, di Jailolo, Halbar, Maluku Utara, baru-baru ini. Acara ini menjadi salah agenda Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Maluku Utara.

Selain pisang, politisi Partai Demokrat itu menuturkan, Kementan juga mengembangkan komoditas hortikultura seperti jeruk siem dan durian.

“Tujuannya agar petani di Maluku, Maluku Utara, dan wilayah timur lainnya harus lebih sejahtera,” kata Michael.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan secara nasional pada 2017 luas pisang mencapai 90 ribu hektar dan produksinya 7,1 juta ton. Ia memastikan, Indonesia mampu ekspor pisang dan tidak ada impor pisang.

“Pada 2017 telah ekspor 18 ribu ton senilai Rp120 miliar ke Tiongkok, Malaysia, Jepang, Korea,  Singapura, Emirat Arab, Oman dan lainnya. Di 2018 ini diharapkan ekspornya naik lagi,” tuturnya.

Suwandi menegaskan program tersebut sesuai arahan Mentan Andi Amran Sulaiman. Oleh karena itu komoditas pertanian yang dihasilkan petani harus berdaya saing, menghasilkan devisa dan mensejahterakan petani.

“Selain pisang di Halbar, juga telah dikembangkan Jeruk Siem di Tidore Kepulauan, Kepulauan Sula dan Halmahera Tengah. Juga Mangga di Tidore Kepulauan dan Durian di Morotai,” jelasnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya