Liputan6.com, Surabaya PT Angkasa Pura I (Persero) menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Collaborative Destination Development (CDD) dengan tema “Developing East Java's Tourism in Welcoming One Million Foreign Tourist Arrival by 2025”. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan potensi pariwisata di Jawa Timur dilakukan bersama para pemangku kepentingan pariwisata seperti Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maskapai, pengamat pariwisata, akademisi, dan pelaku industri pariwisata di Hotel JW Marriot Surabaya, pada Senin (14/5/2018).
“Penyelenggaraan CDD di Surabaya ini merupakan penyelenggaraan kedua setelah penyelenggaraannya yang pertama kali pada 2017 silam. Dengan berfokus pada pembahasan percepatan dan pengembangan infrastruktur di Jawa Timur, diharapkan CDD tahun ini dapat menjadi salah satu pemicu agar ke depannya Angkasa Pura I dan para pemangku kepentingan industri pariwisata di Jawa Timur dapat bersinergi untuk membangun pariwisata Jawa Timur,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi.
Sebelumnya, dalam penyelenggaraan CDD Surabaya 2017, telah disepakati beberapa hal oleh para pemangku kepentingan industri pariwisata Jawa Timur. Beberapa di antaranya, pengembangan destinasi wisata di Jawa Timur melalui perluasan pengembangan obyek wisata alam dan buatan oleh Bappeda Jawa Timur, badan usaha angkutan udara atau maskapai yang akan meningkatkan sinergi dengan asosiasi agen perjalanan, pembangunan wisata strategis di Bromo, Tengger, Semeru, dan wilayah Sumenep, serta penyuluhan sadar wisata di beberapa Kabupaten oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Advertisement
Sementara itu, Angkasa Pura I berkontribusi terhadap pemberian stimulus berupa insentif bagi maskapai yang ingin menambah rute dari dan ke bandara-bandara Angkasa Pura I.
Sebagai informasi, Bandara Internasional Juanda Surabaya pada 2017 telah melayani 20,13 juta pergerakan penumpang. Jumlah ini meningkat sebesar 3,29 persen dibanding 2016, yaitu sebanyak 19,48 juta penumpang. Juga 148.735 pergerakan pesawat yang meningkat 0,09 persen dibanding 2016, yaitu sebanyak 148.596 pergerakan pesawat dan 97.657 ton kargo yang meningkat 1,43 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 96.280 ton.
Pada triwulan pertama 2018, trafik penumpang Bandara Juanda mencapai 4,99 juta penumpang yang meningkat 8,23 persen dibanding triwulan pertama 2017 yang mencapai 4,6 juta pergerakan penumpang. Sementara itu, trafik pesawat pada triwulan pertama tahun ini sebanyak 38.364 pergerakan pesawat, meningkat 9,37 persen dibanding pergerakan pesawat pada periode sama tahun lalu yang sebesar 35.077 pergerakan pesawat. Adapun jumlah kargo yang dilayani pada triwulan pertama 2018 sebanyak 25.433 ton, naik 7,38 persen dibanding periode yang sama pada 2017 sebanyak 23.686 ton.
Untuk mendukung pencapaian target satu juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada awal 2018 menggelar peluncuran 50 Top Event Pariwisata dan Budaya 2018. Hampir setiap kabupaten dan kota di Jawa Timur membuat even berkelas internasional, diantaranya masuk dalam 100 Event Wonderful Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata.
“Dalam membangun sebuah destinasi wisata harus memperhatikan 3A, yaitu Atraksi, Akses, dan Amenitas. Oleh karena itu, dengan adanya CDD ini diharapkan adanya sebuah solusi sekaligus inovasi untuk mengembangkan ketiga hal tersebut. Kami optimis dengan potensi yang dimiliki Jawa Timur dan kerja sama yang baik antara stakeholder pariwisata akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Jawa Timur,” ucap Faik.
Angkasa Pura I, selaku pengelola bandara, mendukung penuh rencana dan target pemerintah untuk mendatangkan wisatawan ke Provinsi Jawa Timur. Salah satunya dengan memberikan insentif kepada maskapai yang membuka rute baru dan meningkatkan frekuensi terbang. Insentif tersebut berupa diskon 50 persen landing fee selama enam bulan, bebas biaya promosi di bandara selama satu bulan, dan inaugurasi penerbangan.
“Melalui insentif berupa potongan biaya pendaratan (landing fee) ini diharapkan mampu menarik minat maskapai untuk membuka rute baru dari dan menuju Jawa Timur melalui Bandara Juanda Surabaya,” kata Faik.
Dengan kolaborasi yang baik antara Angkasa Pura I sebagai operator bandara sekaligus pintu gerbang wisatawan menuju Jawa Timur, maskapai sebagai pembawa penumpang, pelaku bisnis pariwisata, dan pemerintah tingkat nasional dan daerah, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Provinsi Jawa Timur.
Peningkatan keamanan bandara terkait ledakan bom di Surabaya
Terkait aksi peledakan bom di beberapa rumah ibadah di Surabaya pada Minggu (13/5/2018), PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan peningkatan keamanan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di ruang publik bandara.
"Berbagai langkah peningkatan keselamatan dan keamanan kami lakukan untuk mencegah terjadinya aksi pemboman atau aksi teror lainnya di fasilitas publik bandara sebagai obyek vital negara," ujar Faik.
Beberapa langkah peningkatan keamanan yang telah dilakukan Angkasa Pura I antara lain meningkatkan intensitas walking patrol di beberapa titik, melakukan profiling melalui CCTV, bersama sama satuan petugas keamanan (Satgaspam) melakukan random check terhadap kendaraan yang akan masuk ke area bandara, melakukan patroli bersama Satgaspam dengan menurunkan unit canine (K9) di area terminal, serta berkoordinasi dengan badan keamanan eksternal untuk memitigasi potensi ancaman yang berdampak ke bandara.
"Atas terjadinya aksi teror di Surabaya ini, kami jajaran manajemen dan seluruh karyawan Angkasa Pura I menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga diberi kekuatan dan ketabahan. Dan kami mengecam segala bentuk aksi teror atas nama apapun," ucap Faik.
(*)