Liputan6.com, Surabaya - Top 3 News hari ini, polisi berhasil mengungkap para pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi, 13 Mei. Mereka adalah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan keempat putra putrinya.
Sebelum masing-masing menempati posisi yang telah ditentukan sang ayah, mereka sempat melaksanakan salat subuh berjamaah bersama.
Setelah salat, keenamnya saling berpelukan. Selanjutnya yang terjadi, rentetan bom meledak hingga menggemparkan warga Surabaya.
Advertisement
Dari kejadian tersebut, 18 orang meninggal dunia, termasuk pelaku bom bunuh diri. Sementara puluhan lainnya terluka.
Sementara itu, tujuh orang yang mencurigakan ditangkap pascapenyerangan Mapolda Riau oleh kelompok terduga teroris, Rabu (16/5/2018). Saat diinterogasi, salah satu terduga teroris tidak mengakui adanya Pancasila.
Penyerangan dilakukan pukul 09.00 WIB pagi tadi. Para pelaku yang merangsek masuk dengan sebuah Avanza berwarna putih berhasil melumpukan dua anggota Provost yang terluka terkena sabetan samurai.
Sedangkan seorang anggota lainnya tewas setelah ditabrak mobil terduga teroris kala hendak mengadang.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:
1. 3 Ritual Dilakukan Pelaku Bom Gereja Surabaya Sebelum Meledakkan Diri
Minggu pagi, 13 Mei 2018, bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Suasana khidmat peribadatan, sontak tersentak dan mencekam.
Bom pertama meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 06.30 WIB. Dua anak laki-laki memaksa masuk ke halaman gereja dengan motor dan langsung meledakkan diri.
Kala itu, bom tengah dalam posisi dipangku di atas motor.
Gereja kedua yang menjadi incaran adalah Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro. Pelaku bom bunuh diri dilakukan Puji Kuswati, pada ukul 07.15 WIB. Bom yang dililitkan di pinggangnya membuat perut Puji berhamburan keluar, sementara tubuh atas terbilang utuh.
Dia tak sendiri. Kedua putrinya yang masih di bawah umur juga dikutsertakan dalam aksi tak berperikemanusiaan itu. Anak kandungnya sendiri juga dikorbankan.
Sementara sang ayah, sekaligus dalang dari aksi bom bunuh diri itu meledakkan mobilnya di depan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.
2. Terduga Teroris Riau Akui Donatur Mereka Bekerja di BUMN
Dua orang terduga teroris asal Pekanbaru, Riau, yang ditangkap Densus 88 Antiteror dan Polda Sumatera Selatan (Sumsel), pada Senin 14 Mei 2018, tidak mengakui adanya Pancasila.
Ketika diinterogasi langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, kedua terdugateroris tersebut sudah menghilangkan makna Pancasila dari kehidupan mereka.
Saat interogasi dilakukan, salah satu terduga teroris asal Pekanbaru mengakui donatur mereka merupakan warga Pekanbaru, yang bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
3. Polda Riau Diserang Teroris, 1 Orang Tewas
Belum usai petaka teror Surabaya, kelompok teroris kembali menyerang markas kepolisian. Kali ini Markas Polda Riau diserang anggota teroris.
Informasi yang dihimpun, penyerangan tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIB. Seorang diduga teroris tewas.