Gerindra: Video Porno Mirip Anggota DPR Itu Kasus Lama dan Direkayasa

Dia menuturkan, beredarnya video tersebut, jelas mulai menyasar partainya dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Mei 2018, 16:37 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2018, 16:37 WIB
Pengguna iPhone Paling Doyan Nonton Video Porno
Ilustrasi (cnnmoney.com)

Liputan6.com, Jakarta - Video porno diduga mirip anggota DPR dari fraksi Gerindra berinisial AR beredar di media sosial. Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengatakan, itu kasus lama dan direkayasa.

Memang sebelum video tersebut sempat beredar, foto-foto syur yang diduga AR juga sempat menyebar.

"Itu kasus udah lama dan bukan (AR). Video itu sengaja direkayasa dengan tingkat keahlian yang luar biasa," ucap Arief kepada Liputan6.com, Senin (28/5/2018).

Dia menuturkan, beredarnya video porno tersebut, jelas mulai menyasar partainya dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya biasa lah ini. Paling arahnya menembak Partai Gerindra dan Prabowo yang sudah dipastikan akan menjadi pemenang pemilu," ungkap Arief.

Sebelumnya, polisi pun bakal turun tangan menelusuri video mesum yang diduga diperankan oleh politikus Partai Gerindra tersebut.

"Ketika kita yakin ada perbuatan melawan hukum, kita cek dulu perbuatan melawan hukumnya, apakah dapat dilakukan upaya persuasif," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.

Iqbal menjelaskan, upaya persuasif yang dimaksud yakni menyelesaikan perkara secara berkeadilan tanpa perlu penindakan hukum. Dia memastikan, polisi mendalami video yang tengah ramai diperbincangkan tersebut.

Seperti diketahui, video porno itu berdurasi 2 menit 35 detik berjudul 'aryodj di apartemen'. Si pria terlihat beradegan syur dengan salah seorang wanita. Satu wanita lain merekamnya. Saat coba dihubungi, AR tidak mengangkat telepon genggamnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya