Kejar Olimpiade 2028 dan Asian Games 2026, Berkuda Indonesia Siapkan Pembinaan yang Terstruktur

Pordasi baru saja bertemu AEF. Mereka mencoba mematangkan persiapan demi berlaga di Olimpiade 2028 dan Asian Games 2026.

oleh Thomas diperbarui 14 Jan 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 06:00 WIB
Atlet Muda Equestrian Natasha Herjawan
Ilustrasi Olahraga Berkuda... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) baru saja menghadiri pertemuan tahunan Asian Equestrian Federation (AEF) yang digelar di Kuwait pada Minggu (12/1/2025). Pertemuan ini dihadiri 33 negara anggota AEF dengantujuan untuk membahas perkembangan olahraga equestrian melalui berbagai kerja sama serta kompetisi di regional Asia.

Ketua Umum PP PORDASI, Aryo Djojohadikusumo mengatakan bahwa rancangan kompetisi hingga program pembinaan tengah dibahas dan sepakati dalam pertemuan tersebut, sebagai langkah bersama dalam menghadapi Asian Games ke-20 di Aichi-Nagoya, Jepang, pada 2026. Kesepakatan para anggota AEF dalam agenda tersebut secara umum untuk meningkatkan kualitas olahraga berkuda di Asia sehingga dapat bersaing di tingkat global.

Aryo menilai pembahasan AEF di Kuwait tersebut sejalan dengan visi PP PORDASI yang memiliki target untuk Indonesia. Dia mendorong agar atlet berkuda Indonesia dapat berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang.

“Program pembinaan yang terstruktur dan berkesinambungan sangat diperlukan karena kami memiliki misi agar atlet Indonesia dari cabang olahraga berkuda bisa masuk dan berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (13/1/2025).

Dalam pembicaraan dengan Presiden AEF Hamad Al-Attiyah, dibahas rencana program pertukaran officials, seperti juri, steward, dan technical official antarnegara. AEF juga akan mengadakan program secara online dan training antar anggotanya.

AEF Cup Digelar Remote

Ketua Umum PP PORDASI, Aryo Djojohadikusumo
Ketua Umum PP PORDASI, Aryo Djojohadikusumo bersama Presiden AEF Hamad Al-Attiyah... Selengkapnya

Salah satu program yang akan dibicarakan pada tahun ini adalah rencana AEF Cup yang digelar secara remote. Kompetisi remote ini merupakan turnamen jarak jauh anggota AEF dengan empat tahap bagi cabang olahraga equestrian. Acara tersebut diselenggarakan melalui kerja sama dengan perusahaan Prancis, Equi-rider, yang merupakan penyelenggara kompetisi berkuda jarak jauh yang mengadopsi teknologi informasi.

Sebelumnya, Aryo mengahadiri Asian Racing Conference (ARC) ke-40 di Sapporo, Jepang pada 27 Agustus – 1 September 2024. Sebagai Kepala Delegasi dari Indonesia, dia menyampaikan pandangan tentang kondisi olahraga berkuda di Indonesia kepada lebih dari 800 delegasi negara yang hadir di Sapporo Convention Center, Jepang.

Konferensi tersebut menyoroti perkembangan pesat dan tantangan industri pacuan kuda global. Di samping itu, Aryo menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar karena pacuan kuda di Indonesia merupakan olahraga dan budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Transformasi Digital

Selain itu, Aryo melihat olahraga berkuda telah mulai melakukan transformasi digital di dalamnya. Baik AEF dan ARC membahas keterlibatan berkuda di era digital, baik dalam keterhubungan dengan para penggemar dan kompetisi yang diselenggarakan.

Dia menekankan pentingnya bagi pelaku industri olahraga pacuan kuda untuk bisa menavigasi, kolaborasi serta inovasi dalam era digitalisasi seperti saat ini. "Industri pacuan kuda di Indonesia harus kolaboratif dan inovatif menghadapi perkembangan industri olahraga di kancah global," kata Aryo. Pertemuan AEF tahunan berikutnya akan dilaksanakan di Taiwan pada awal tahun 2026.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya