Sandiaga Sebut Angka Kemiskinan di DKI Tak Turun Selama 10 Tahun Terakhir

Untuk mengatasi hal tersebut, Sandiaga Uno bekerja sama dengan Kementerian Sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2018, 16:52 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2018, 16:52 WIB
Anies-Sandi Targetkan Angka Kemiskinan DKI Turun 1 Persen
Kondisi pemukiman kumuh yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (2/2). Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, angka kemiskinan di Jakarta saat ini sudah mencapai 3,77 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno bersilaturahmi ke kediaman Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham saat Mensos menggelar open house di rumah dinas Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, Sandi bersama Mensos sempat membahas soal kemiskinan di DKI Jakarta.

Sandiaga mengatakan pihaknya mempunyai tugas cukup besar untuk menurunkan tingkat kemiskinan dari 3,78 persen jadi 2,75 persen dalam lima tahun masa pemerintahan. Data kemiskinan Kementerian Sosial terus dimutakhirkan dan melalui program pengentasan kemiskinan Kemensos, ada 400.000 warga miskin DKI Jakarta yang bisa ditangani.

"Kita lakukan silaturahim ini tujuan kita agar Pak Mensos terus mendukung dengan program-programnya di DKI sehingga angka kemiskinan ini bisa kita pangkas. Karena meskipun terendah di Indonesia tapi angka kemiskinan di Jakarta ini seperti keraknya kemiskinan tidak bisa turun selama 10 tahun terakhir," jelasnya.

Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Kemensos melakukan MPM atau Mekanisme Pemukhtahiran Mandiri. Ada beberapa permasalahan yang disentuh melalui MPM ini salah satunya pengentasan kemiskinan warga yang bukan pemegang KTP DKI Jakarta.

"Ini bisa kita bidik dengan PKH (Program Keluarga Harapan) maupun juga dengan rastra. Kalau kita bersinergi seperti ini saya yakin satu persen penurunan lima tahun ke depan bisa kita wujudkan," ujar Sandiaga.

Sementara itu, Mensos Idrus Marham menyampaikan tentang data kemiskinan Kemensos sesuai hasil survei BPS tahun 2015 dan memiliki basis data terpadu (BDT).

"Jadi BDT itu adalah satu data yang menggambarkan urut-urutan status sosial orang, status ekonomi orang dari yang termiskin sampai yang terkaya. Nah kita dengan DKI Jakarta ya secara konsisten bersama-sama menjadikan BDT sebagai rujukan dan program-program lainnya dalam rangka mengatasi kemiskinan itu melalui instrumen yang ada di Kemensos," jelas Idrus.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya