Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi bersyukur namanya masuk dalam bursa calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019. Masuknya nama pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini dikonfirmasi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Kalau arti bursa yang seperti diberitakan, saya kan baca berita juga, tulisan teman-teman. Kalau dalam pemberitaan ada nama kita dalam konteks positif, ya disyukuri saja, Alhamdulillah," ucap TGB di Gedung ICMI, Jakarta, Rabu (11/7).
Dia merasa terhormat jika bersanding dengan Jokowi. Menurut dia, itu wajar dirasakan. Tidak hanya oleh TGB, tapi juga setiap orang.
Advertisement
"Saya pikir suatu kehormatan yang luar biasa bagi siapa pun, terlepas dari keterbatasan kemampuan secara individu. Tapi siapa pun anak bangsa, jangankan dalam posisi itu (cawapres). Dalam posisi apa pun bisa bekerja untuk Republik yang kita cintai seperti saya masih jabat gubernur, ya tentu suatu kehormatan," ucap TGB.
Dia membantah saat ini tengah melakukan safari politik. Dia bertemu dengan beberapa ketua umum partai politik dan ketua organisasi. Menurut dia, pertemuan dengan ketum parpol dan pimpinan organisasi hanya sebatas ungkapan terima kasih.
"Sebenarnya kalau dicermati saya selalu bersama Gubernur NTB terpilih. Kenapa saya sama gubernur terpilih? Harapannya terima kasih dengan Beliau (ketum parpol), dengan pimpinan organisasi masing-masing politik atau ormas membantu NTB selama ini sekaligus seiring dengan akan berganti Gubernur NTB. Ini, loh, Gubernur NTB yang akan dilantik September, mohon dukungan selama ini bisa dilanjutkan. Kemudian saya minta doa tokoh yang ada, agar kita bisa terus kontribusi untuk bangsa," ucapnya.
Salah Satu Kandidat
Diketahui, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, TGB termasuk dalam daftar nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.
"TGB adalah salah satu kandidat cawapres yang sekarang namanya ikut mengerucut dengan nama-nama cawapres lainnya," kata Basarah.
Basarah menjelaskan, nama-nama bakal cawapres Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbagi menjadi dua golongan. Mereka dari kelompok yang berlatar belakang partai dan juga profesional.
"Yang pertama cawapres dari internal PDIP, kedua dari partai politik lain, ketiga dari luar PDIP dan dari luar koalisi partai politik pengusung. Artinya profesional, agamawan, militer, polisi, dan sebagainya," ujarnya.
Basarah lantas mencontohkan nama-nama yang muncul dari nonpartai. Ada beberapa tokoh yang dia singgung.
"Jadi, kalau misalnya muncul nama Mahfud MD, Pak Din Syamsudin, Pak Riza Ramli, kemudian tokoh lain seperti Pak Moeldoko, Budi Gunawan, itu adalah cawapres yang sudah sumbernya di luar PDIP," ucapnya.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement