Darurat, Mendagri Izinkan Pemda Beli Barang di Toko untuk Kebutuhan Pengungsi

Dalam rapat dengan Pemda setempat, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta para Gubernur Sulawesi Tengah agar secepatnya bantu masyarakat yang sedang butuh bantuan terutama makanan dan minuman.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 30 Sep 2018, 19:52 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 19:52 WIB
Darurat, Mendagri Izinkan Pemda Beli Barang di Toko untuk Kebutuhan Pengungsi
Dalam rapat dengan Pemda setempat, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta para Gubernur Sulawesi Tengah agar secepatnya bantu masyarakat yang sedang butuh bantuan terutama makanan dan minuman.

Liputan6.com, Jakarta Meluruskan berita bahwa pemerintah izinkan warga ambil barang dari toko pasca gempa, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pun angkat bicara, menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Tjahjo saat ini ada di Palu. Dan saat kejadian, sedang ada di sekitar bandara. Dalam rapat dengan Pemda setempat, bahkan ia telah meminta para Gubernur Sulawesi Tengah agar secepatnya bantu masyarakat yang sedang butuh bantuan terutama makanan dan minuman.

"Dalam rapat saya minta Pemda fasilitasi untuk membeli minuman dan makanan di toko yang jual. Dan prioritas  berikan dulu ke pengungsi dan yang di rawat dirumah sakit," kata Tjahjo, dari Palu, Sulteng, Minggu (30/9).

Kepada Gubernur Sulteng, ia juga telah meminta untuk gotong royong membeli minuman dari toko yang tutup. Ia juga ikut gotong royong menyumbang dana untuk membeli makanan dan minuman. Karena itu situasi darurat, apa yang bisa dikerjakan, harus dikerjakan menolong warga.

"Ya kita gotong royong, saya juga ikut bantu beli juga (makanan dan minuman) yang kemudian dibagikan ke warga,"  katanya.

Intinya, sekarang karena dalam keadaan darurat, penanganan yang cepat yang diperlukan. Apapun yang bisa dilakukan untuk meringankan warga, harus segera dilakukan. Misalnya, Pemda mencari toko yang masih menyediakan bahan makanan dan minuman. Ia minta, beli barangnya dengan dana Pemda. Harus dikawal oleh Satpol PP dan polisi. Baru barang yang sudah dibeli,  didistribusikan ke pengungsi dan korban yang di rawat di rumah sakit dengan pengawalan petugas.

"Saya minta cari yang punya toko, beli barangnya dulu, lalu  minta pengawalan Satpol-PP dan Polri kemudian bagikan makanan tersebut," kata Tjahjo.

Saat ini darurat listrik kata Tjahjo. Dan  bantuan baru masuk malam nanti dari daerah tetangga. " Kondisi memang darurat, makanan dan bantuan minuman belum masuk. Toko tutup,  ya bantu masyarakat yang perlu makan minum," katanya.

Terkait kondisi bandara, kata dia, kondisinya dalam keadaan rusak. Ada beberapa bangunan yang merupakan fasilitas bandara runtuh karena gempa. Saat ini, listrik juga mati. Bandara juga tidak ada yang tunggu.  Tidak hanya itu, halaman bandara juga difungsikan untuk menampung pengungsi.

"Ya memang ada toko di bandara yang rusak akibat gempa makanan minuman berhamburan kemudian itu  diambil masyarakat jadi  bukan penjarahan," katanya.

Tjahjo yang saat itu tengah ada di bandara, melihat langsung kejadian itu. Ia akui, halaman bandara memang penjagaan masih minim. "Itu yang saya tahu. Tidak begitu beritanya," katanya.

Tjahjo menceritakan, saat ia meninjau kondisi masyarakat korban bencana yang sedang dirawat di rumah sakit. Saat ini bantuan yang diperlukan segera adalah makanan dan minuman. Sebab semua toko tutup. Banyak yang  rusak dan runtuh. Tidak hanya itu, aliran listrik juga mati. Karena itu ia minta, agar ada langkah cepat, dengan cara Pemda membeli barang dari toko yang tutup. Secepatnya, Pemda mencari pemilik toko, lalu barangnya semua diborong untuk kemudian didistribusikan ke korban dengan pengawalan petugas.

Ia saja, berinisiatif membeli makanan dan minuman dari toko milik warga, lantas semuanya di bagikan ke korban gempa. Ini harus dilakukan, karena situasi memang darurat. Intinya, kebutuhan korban gempa yang harus di nomor satukan. " Dalam keadaan darurat, apa pun harus cepat, kebutuhan warga yang harus diutamakan," kata Tjahjo.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya