77 Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Palu Belum Teridentifikasi

Gempa yang diikuti tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menelan 844 korban jiwa.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 01 Okt 2018, 19:01 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 19:01 WIB
Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa yang diikuti tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menelan 844 korban jiwa. Sebanyak 821 orang di antaranya merupakan korban gempa dan tsunami di Palu.

Namun, masih ada 77 korban gempa dan tsunami Palu di antaranya belum teridentifikasi.

"Jumlah korban jiwa per 1 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB, 844 orang meninggal dunia. Di Kota Palu ada 821 orang meninggal dunia, 744 di antaranya sudah teridentifikasi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Menurut dia, identifikasi korban tsunami Palu akan dilakukan dengan metode Disaster Victim Identification (DVI), face recognition dan sidik jari.

Sementara, 90 orang masih dinyatakan hilang. Sutopo mengatakan, petugas masih melakukan evakuasi di sejumlah titik.

Nasib WNA

Gempa-Tsunami Palu
Sebuah mobil hancur setelah gempa dan tsunami di pantai Talise di Palu, Sulawesi Tengah (1/10). Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo disusul tsunami melanda Palu dan Donggala pada 28 September 2018. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Luar Negeri mencatat 114 warga negara asing (WNA) sedang berada di Pulau Sulawesi saat gempa Palu dan Donggala terjadi. Sebanyak 7 orang di antaranya belum diketahui keberadaan dan kondisinya hingga Senin (1/10/2018) siang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, enam dari tujuh WNA ini merupakan warga Prancis. Sisanya merupakan warga negara Belgia. Terakhir, mereka diketahui sedang berada di Palu dan Donggala.

Sementara, satu WNA lainnya yang menjadi korban gempa Palu dan Donggala diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan Hotel Roa Roa. Dia adalah warga negara Korea Selatan.

"1 WNA Singapura, dievakuasi selamat; 2 WNA Belgia, 1 di Jakarta 1 belum diketahui; 1 Korsel diduga berada di runtuhan Hotel Roa Roa, 6 WNA Prancis kondisi belum diketahui," kata Sutopo dalam konferensi persnya, di Jakarta, Senin.

Dia menuturkan 1 WNA Spanyol berada di Ternate dalam kondisi selamat; 3 warga Malaysia, 1 di bandara, 1 di rumah sakit.

"10 WNA Vientam di posko bandara, kemungkinan dievakuasi di Makassar; 32 WNA Thailand di Palu, 15 di bandara, 17 menunggu evakuasi; 21 WNA Tiongkok di Palu; 7 WNA Srilangka aman; 9 WNA Belanda aman dan berada di Donggala; 20 WNA Jerman, 2 di bandara, 17 di Donggala, 1 WNA Swiss di Donggala," tutur Sutopo.

Untuk evakuasi WNA korban gempa di Palu dan Donggala, BNPB sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya