Jokowi Gelar Rapat Terbatas Bahas Penanganan Korban Gempa di Sulteng

Jokowi menginstruksikan agar kapal milik TNI segera merapat dan bisa digunakan untuk rumah sakit sementara.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Okt 2018, 12:35 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 12:35 WIB
Presiden Jokowi Tinjau Kondisi Palu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau sejumlah titik yang terdampak bencana gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Jokowi yang didampingi sejumlah jajarannya tampak mengenakan jaket loreng khas TNI. (Liputan6.com/Septian Deny)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga negara di Kantor Presiden, Jakarta. Rapat ini membahas penanganan korban gempa di Sulawesi Tengah.

"Saya akan lebih mendetailkan pembahasan mengenai penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di kantornya, Jakarta, Selasa (2/9/2018).

Yang pertama, kata Jokowi, pihaknya meminta kepada Badan SAR Nasional, TNI, dan Polri untuk menambah personelnya guna mencari para korban gempa yang belum ditemukan. Dengan banyaknya personel, kata dia, nantinya dapat menjangkau ke lebih banyak wilayah terdampak gempa.

"Saya minta dibantu dari Kementerian PUPR, soal alat beratnya. Kerahkan alat-alat berat dari tempat-tempat di sekitar Sulawesi Tengah, dan bisa memakai alat berat milik swasta," ucap Jokowi.

Yang kedua, pihaknya meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk segera menambah jumlah tenaga medis ke lokasi terdampak gempa. Sebab, menurutnya, saat ini penanganan medis bagi para korban masih sangat kurang.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menginstruksikan agar kapal milik TNI segera merapat dan bisa digunakan untuk rumah sakit sementara.

"Karena saya lihat tidak memungkinkan korban dirawat di dalam rumah sakit. Tentu saja, pastikan kesediaan obat-obatan, tenaga medis, agar semua betul-betul tersedia," ujar Jokowi.

Yang ketiga, Jokowi ingin memastikan ketersediaan pangan di titik-titik pengungsian harus aman, terutama untuk wanita, bayi, dan anak-anak.

"Yang berkaitan dengan penyediaan air dan MCK untuk pengungsi gempa, betul-betul darurat, karena listriknya masih padam, sehingga mencari air sangat sulit di lapangan. Dari aspek keamanan, dari TNI dan Polri untuk jaga distribusi logistik agar betul-betul sampai ke masyarakat," kata Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dipimpin Langsung Wapres JK

Terakhir, Jokowi ingin perbaikan infrastruktur khususnya bandara dan jalan-jalan yang rusak akibat gempa bisa segera diselesaikan. Sebab, hal ini berpengaruh terhadap pengiriman logistik bantuan ke lokasi terdampak gempa.

"Berkaitan dengan listrik, ini vital sekali. Penanganan medis tak bisa berjalan karena tidak ada listrik, air tidak didapat juga karena listrik belum menyala. Kemudian berkaitan dengan BBM. Pastikan BBM yang ada di Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong betul-betul melimpah, sehingga masyarakat terlayani apabila ingin membeli BBM," kata Jokowi.

Sementara itu, Presiden mengungkapkan bahwa penanganan korban gempa di Sulawesi Tengah akan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Saya sampaikan sekalian, agar penanganan korban tsunami yang ada di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong, dikoordinasi oleh Pak Menkopolhukam, dan dikomandani langsung oleh Pak Wakil Presiden," tandas Jokowi. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya