Transportasi Terbatas Jadi Kendala TNI Sebar Bantuan Gempa Palu

Saat ini, petugas sedang memfokuskan penyaluran logistik ke daerah-daerah yang dianggap prioritas.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 04 Okt 2018, 03:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 03:30 WIB
Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Orang-orang berjalan melewati mayat (penutup biru) setelah gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AFP /OLA GONDRONK)

Liputan6.com, Palu - Pendistribusian logistik yang diperuntukkan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala mengalami kendala. Akibatnya beberapa wilayah masih ada yang tidak tersentuh bantuan tersebut.

Kapendam XII/Kolonel Inf Muhammad Thohir mencatat ada 138 titik pengungsian. Dari situ, tidak semua bisa di akses dengan jalur darat. Kesulitan itulah yang menghambat penyaluran bantuan gempa. Salah satunya disebutkan di Sigi.

"Kami akui transportasi masih terbatas," ucap dia, Rabu (3/10/2018).

Saat ini, petugas sedang memfokuskan penyaluran logistik untuk korban gempa ke daerah-daerah yang dianggap prioritas.

"Kami menentukan tempat-tempat yang di supply barang dan makanan yang belum. Berdasaran laporan yang masuk. Nanti yang skala prioritas itulah yang diutamakan," ujar dia.

Pertolongan Pertama

Namun, Thohir berpendapat pengiriman logistik belum bisa menyelesaikan secara keseluruhan permasalahan yang sedang mendera masyarakat.

"Kita ini sifatnya pemberian atau pertolongan pertama. Justru tujuan utama kita bagaimana mengembalikan perekonomian masyarakat. Saat ini kami sangat intens sekali bagaimana menciptakan suasana nyaman dan aman bagi masyarakat," pungkas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya