Keluarkan Lava Pijar, Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada

Berdasarkan pantauan visual malam dari CCTV, teramati sinar api dan aliran lava pijar dari gunung Anak Krakatau menuju ke arah selatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2018, 08:48 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2018, 08:48 WIB
Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan aktivitas kegempaan letusan sebanyak 40 kali. Berdasarkan pantauan di pos Pengamatan, sinar api serta aliran lava pijar dari Gunung anak Krakatau yang meletus menuju ke arah selatan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berdasarkan hasil pengamatan, mulai Sabtu, hingga Minggu (14/10/2018), pukul 00.00 WIB, visual malam dari CCTV teramati sinar api dan aliran lava pijar ke arah selatan.

"Kemudian, terdengar suara dentuman di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau,” ucap BMKG seperti dilansir dari Antara. 

 Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut ini, sepanjang pengamatan mengalami aktivitas kegempaan letusan 40 kali, amplitudo 10-27 mm, durasi 5-35 detik. "Tektonik jauh satu kali, amplitudo 5 mm, S-P tidak terbaca, durasi 43 detik. Tremor Menerus amplitudo 1-6 mm (dominan 1 mm)," ucap BMKG. 

Status Waspada

Erupsi, Anak Krakatau Terus Keluarkan Lava Pijar
Meski terus erupsi, status Gunung Anak Krakatau tetap waspada. (dok. Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung/Yandhi Deslatama)

Sepanjang pengamatan itu, kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, dan tenggara. Suhu udara 25-33 derajat celsius, kelembapan udara 57-84 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

"Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah,” BMKG menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya