Jakarta - Top 3 News, aksi 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu pagi berlangsung aman dan kondusif. Massa pun membubarkan diri dengan tertib.
Sebelum reuni akbar tersebut digelar, pengasuh Pondok Pesantren Nadwatul Ummah Buntet Pesantren, Muhammad Abbas Al Husaini Fuad Hasyim mengimbau seluruh umat muslim di Tanah Air untuk tidak datang di acara tersebut.
Baca Juga
Menurut pengasuh Ponpes Nadwatul Ummah Buntet ini, aksi tersebut telah ditunggangi kepentingan tertentu yang mengatasnamakan agama untuk memecah belah NKRI.
Advertisement
"Cukup, Syiria yang hancur karena ideologi tersebut. Cukup Yaman dan Iran yang bisa dihancurkan oleh orang-orang yang memiliki ideologi tersebut dan cukup Libia yang menjadi negara gagal dan hancur gara-gara aksi tersebut," tutur Muhammad Abbas Al Husaini Fuad Hasyim.
Sementara itu, untuk menggelar sebuah acara besar, seperti aksi reuni 212, pastilah dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Logistik untuk menjamu para peserta aksi, menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Lantas darimana anggaran tersebut berasal? Ketua Reuni 212, Slamet Ma'arif mengaku dana tersebut bukann berasal dari partai politik, melainkan sumbangan pribadi dari masing-masig orang.
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 2 Desember 2018:
1. Ulama: Tak Usah Libatkan Diri di Reuni 212, Cukup Syiria yang Hancur
Reuni 212 yang digelar pada Minggu (2/12/2018) di Monas, Jakarta, dinilai sejumlah pihak sudah tidak relevan dan bermuatan politis.
Sejumlah ulama pun meminta agar masyarakat tidak terlibat dalam aksi tersebut, salah satunya dari pengasuh Pondok Pesantren Nadwatul Ummah Buntet Pesantren, Muhammad Abbas Al Husaini Fuad Hasyim.
"Saya mengimbau kepada umat Islam yang ada di Cirebon khususnya dan dari Sabang sampai Merauke, untuk tidak melibatkan diri dalam gerakan 212 karena gerakan tersebut tidak punya agama dan sangat bersifat politik," kata dia melalui sebuah video, Jakarta, Minggu.
Advertisement
2. Darimana Sumber Dana Reuni 212?
Jakarta Penanggung jawab sekaligus Ketua Reuni 212, Slamet Ma'arif mengatakan biaya penyelenggaraan Reuni Akbar 212 yang akan berlangsung di Monas hari ini, bukan berasal dari partai politik (parpol). Dana kegiatan tersebut bersumber dari umat.
"Bicara cost, anggaran pasti setiap event punya budget. Tapi budget kami paling banyak logistik. Dan itu dari umat semua," ungkap Slamet dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).
Kendati demikian, saat disinggung apakah mendapat sumbangan dana dari politisi, Slamet mengakui belum mengetahui lantaran belum mendapatkan informasi dari bendahara acara.
3. YouTube Blokir Live Streaming Reuni 212
Penyedia layanan streaming video YouTube memblokir siaran langsung reuni 212. Streaming berjudul Reuni Akbar Mujahid & Mujahidah 212 - 2 Desember 2018 tayang sejak pagi.
Sekitar pukul 09.30, YouTube memblokirnya. Belum ada konfirmasi soal alasannya.
Dalam tampilan layar hanya muncul keterangan, "Stream unavailable. Stream suspend for policy violations."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement