Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan tiga pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan dua pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang terjerat kasus dugaan suap dan gratifikasi dana hibah dari Kemenpora untuk KONI.
"Para tersangka ditahan 20 hari pertama di sejumlah lokasi," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah, Kamis (20/12/2018).
Sekretaris Jenderal KONI Ending Fuad Hamid ditahan di rutan cabang KPK di Pomdam Jaya Guntur, Bendahara Umum KONI Jhonny E Awuy, ditahan di Rutan Polres Jakarta Pusat, Deputi IV Kemenpora Mulyana ditahan di Rutan cabang KPK di Kav. C-1.
Advertisement
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen pada Kemenpora Adhi Purnomo dan Staf Kemenpora Eko Triyanto ditahan di Rutan cabang KPK di Kavling K-4. Mereka ditahan usai menjalani pemeriksaan pascaoperasi tangkap tangan pada Selasa, 18 Desember 2018.
Sebelumnya, KPK menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi penyaluran bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Mereka adalah Deputi IV Kemenpora Mulyana (MUL), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Kemenpora Adhi Purnomo (AP), Staf Kemenpora Eko Triyanto (ET), Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy (EFH), dan Bendahara Umum KONI Jhony E. Awuy (JEA).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pemberian Suap
Diduga Adhi Purnomo dan Eko Triyanto menerima pemberian sekurang-kurangnya Rp 318 juta dari pengurus KONI. Selain itu, Mulyana juga menerima Rp 100 juta melalui ATM.
Selain menerima uang Rp 100 juta melalui ATM, Mulyana juga sebelumnya sudah menerima suap lain dari pejabat KONI. Yakni 1 unit Toyota Fortuner, 1 unit Samsung Galaxy Note 9, dan uang Rp 300 juta dari Jhony.
Uang tersebut diterima Mulyana, Adhi, dam Eko agar Kemenpora mengucurkan dana hibah kepada KONI. Dana hibah dari Kemenpora untuk KONI yang dialokasikan sebesar Rp 17,9 miliar.
Di tahap awal, diduga KONI mengajukan proposal kepada Kemenpora untuk mendapatkan dana hibah tersebut. Diduga pengajuan dan penyaluran dana hibah sebagai akal-akalan dan tidak sesuai kondisi sebenarnya.
Sebelum proposal diajukan, diduga telah ada kesepakatan antara pihak Kemenpora dan KONI untuk mengalokasikan fee sebesar 19,13 persen dari total dana hibah Rp 17,9 miliar, yaitu sejumlah Rp 3,4 miliar.
Advertisement