Liputan6.com, Jakarta Indonesia bukan merupakan satu-satunya negara yang menjual harga beras eceran termahal di dunia. Berdasarkan data Numbeo pada 2019, Indonesia menempati urutan ke-81 dalam daftar harga beras eceran termahal di dunia, yaitu sebesar Rp12.374 per kg. Demikian diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
"Urutan pertama harga beras eceran termahal dunia adalah Jepang sebesar USD3,83 atau Rp54.714 per kg. Sementara harga beras termurah di Sri Lanka sebesar Rp7.618 per kg. Harga beras kita normal, harga daging sapi juga normal," ujar Amran dalam siaran persnya di Jakarta.
Mengenai produksi, Amran juga menegaskan tidak perlu diragukan lagi. Menurut Lembaga Pangan Dunia (FAO), produksi beras Indonesia mencapai peringkat ketiga di dunia setelah China dan India, dengan jumlah sebesar 81,4 juta ton.
Advertisement
Pernyataan Amran ini merupakan respon atas kegelisahan terkait informasi yang beredar bahwa beras Indonesia merupakan yang termahal di dunia. Basis data global, Numbeo, menjawab ketidakbenaran informasi tersebut.
Data yang diakses pada Minggu (14/1) tahun lalu juga menunjukkan harga rata-rata beras di Indonesia yang dipatok USD0,89 atau Rp12.700 per kg.
Jika dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, masih ada beberapa wilayah yang mematok harga lebih mahal. Malaysia misalnya, dengan harga beras berkisar USD1 atau Rp13.300 per kg. Harga beras di Thailand juga lebih mahal dari Indonesia yakni USD1,15 atau Rp16.428 per kg.
Singapura juga menjadi negara di Asia tenggara dengan harga beras tertinggi. Masyarakat di negara itu harus merogoh kocek USD2,06 atau Rp29.428 untuk membeli satu kilogram beras. Sementara Vietnam jadi negara dengan harga beras termurah di Asia Tenggara yaitu USD0,74 atau Rp10.571 per kg. Sementara di Filipina, harga beras rata-rata sama dengan Indonesia yaitu Rp12.700 per kg.
Jika menilik dari keseluruhan wilayah Asia, laporan Numbeo ini mengonfirmasi bahwa Indonesia bisa digolongkan sebagai negara dengan harga beras cukup terjangkau. Bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata harga beras di Asia secara keseluruhan yang mencapai di atas USD1 atau Rp13.300 per kg.
Jepang jadi negara dengan harga beras paling mahal di Asia. Peringkat kedua dan ketiga ditempati oleh Korea Selatan dan Taiwan. Harga beras di Korsel mencapai USD3,79 atau Rp54.412 per kg sementara di Taiwan USD3,29 atau Rp47.000 per kg.
"Dari data di atas menunjukkan bahwa tidaklah benar bila disebutkan harga beras Indonesia termahal di dunia," jelas Amran.
Amran justru meyakinkan melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa produksi beras mengalami surplus 2,85 juta ton pada 2018. Ini menunjukkan bahwa pasokan beras dari petani Indonesia masih cukup, untuk memasok kebutuhan dalam negeri dan menstabilkan harga, selain menjamin ketahanan pangan serta kesejahteraan petani.
"Perlu jadi perhatian semua pihak, kenapa dalam pikiran para pengamat bahwa komoditas selalu diposisikan untuk politisasi. Jangan membuat marah 132 juta keluarga tani Indonesia. Padahal untuk dipahami sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945 bahwa pemerintah hadir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya," tutup Amran.
(*)