Menhan Beberkan Ancaman Berbahaya bagi Indonesia

Menurut Menhan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, ancaman terorisme adalah yang paling menakutkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2019, 23:33 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2019, 23:33 WIB
Menhan dan Panglima TNI Hadiri Rapat Pleno Badan Pengkajian MPR
Menhan Ryamizard Ryachudu dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto menghadiri Rapat Pleno Khusus Lembaga Pengkajian MPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/2). Rapat membahas mengenai pertahanan dan keamanan wilayah negara. (Liputa6.com/Joha Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu mengungkap beberapa ancaman berbahaya yang harus dihadapi Indonesia. Diantaranya, kata dia, adalah ancaman terorisme, bencana alam, narkoba hingga kejahatan cyber.

"Ancaman nyata itu teroris, bencana alam, pemberontakan, narkoba, kemudian cyber intelligent. Ini nyata-nyata sekali. Bencana berulang, teroris terus menerus, narkoba apalagi," kata Menhan Ryamizard dalam Rapat Pleno Khusus MPR RI tentang 'Pertahanan, Keamanan dan Wilayah Negara' di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (27/2).

Menurutnya, ancaman terorisme adalah yang paling menakutkan. Karena para teroris tersebut melakukan merubah mindset masyarakat dan jika dibiarkan bisa mengancam keutuhan negara.

"Beberapa waktu lalu, di Jawa Timur ya ada seorang ibu membiarkan dia dan anaknya dengan bom. Ini kan mindsetnya sudah berubah. Seorang ibu dan istri kan dalam berumah tangga ingin punya anak," ungkapnya.

Karena itu, Ryamizard menyarankan Alustsista negara sebaiknya dikerahkan untuk mengantisipasi ancaman yang ada di Indonesia. Serta negara harus tetap wasapada dengan kemungkinan ancaman lainnya.

"Maka seharusnya alutsista dan kekuataan dikerahkan kepada yang nyata. Yang belum nyata ya, kita waspada saja," ucapnya.

Selain itu, Menhan Ryamizard menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian pendidikan untuk menangkal ancaman terorisme. Lanjutnya, radikalisme bisa di luluhkan dengan program deradikalisasi.

"Cara mengatasi dari luarnya, ya yang pertama yang sudah kena radikal ya deradikalisasi. Tapi kalau sudah mengancam keamanan nasional ya, susah itu," tandasnya.

Reporter: Sania Mashabi

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya