Menhan Ryamizard Ingatkan Purnawirawan soal Jati Diri TNI

Menhan mengaku bangga dan terharu karena pada acara simposium ini dapat bertatap muka langsung dengan pendiri negara sekaligus pendiri TNI.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2019, 16:47 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 16:47 WIB
Yusron Fahmi/Liputan6.com
Ryamizard di acara simposium "Kembali Ke Jati Diri TNI" di Gedung AH Nasution Kemhan, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengingatkan para purnawirawan TNI agar kembali ke jatidiri TNI dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

"Masih ada para purnawirawan yang tidak mau memikirkan negara lagi. Ironis Memang, tapi itulah kenyataannya. Mereka ini sudah lupa dengan jati dirinya bahwa dengan adanya TNI, negara ini mendapatkan kemerdekaannya dan dengan adanya TNI, negara ini aman dan damai," kata Ryamizard di acara simposium "Kembali Ke Jati Diri TNI" di Gedung AH Nasution Kemhan, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Menhan mengaku bangga dan terharu karena pada acara simposium ini dapat bertatap muka langsung dengan pendiri negara sekaligus pendiri TNI.

"Beliau-beliau ini adalah pelaku sejarah perjuangan yang mendapatkan amanah dari Tuhan yang maha Besar untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," kata Ryamizard.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menyebutkan, meski usianya sudah diatas 80 tahun dan diatas 90 tahun, namun para sesepuh TNI ini masih terus memikirkan negara.

"Ini sangat luar biasa karena pada era sekarang ini, sudah tidak ada orang yang berumur diatas 90 tahun yang masih mau memikirkan negara. Bapak-bapak ini dengan usia 91 tahun, 92 tahun, 93 tahun sudah tidak lagi memikirkan dirinya sendiri dan sudah selesai dengan dirinya. Yang berada dipikirannya hanyalah Negara dan TNI. Kita semua sangat bangga kepada bapak-bapak semua," kata Ryamizard.

 

 


Amati Situasi Politik

Dalam kesempatan itu, Menhan juga mengatakan sebagai aparat pertahanan dan keamanan negara, TNI perlu terus mengamati berbagai dinamika dan perkembangan situasi nasional dengan seksama di tahun politik ini.

"Karena apabila tidak kita waspadai bersama akan dapat mengimbas serta mempengaruhi stabilitas keamanan nasional kita. Jangan sampai Pemilu ini menjadi pesta demokrasi yang berdarah-darah," tegasnya.

Hal itu, tambah Menhan Ryamizard, jelas menuntut agar TNI senantiasa mengedepankan profesionalisme dalam mengimplementasikan perannya sebagai bagian dari sistem kenegaraan.

Reporter: Intan Umbari P

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya