Politikus Gerindra Ini Akan Usulkan Masa Kerja Presiden Cukup Satu Periode

Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade berangan-angan jika terpilih menjadi anggota DPR RI, akan mengusulkan masa kerja Presiden cukup satu periode.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2019, 12:51 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2019, 12:51 WIB
Diskusi Silent Killer Pemilu Serentak di D'Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019).
Diskusi Silent Killer Pemilu Serentak di D'Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019). (Merdeka/Hari Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade berangan-angan jika terpilih menjadi anggota DPR RI, akan mengusulkan masa kerja Presiden cukup satu periode. Namun, masa kerja ini akan diperpanjang dari lima tahun menjadi tujuh tahun.

"Ini usulan pribadi saya. Kalau saya masuk DPR besok, saya akan usulkan Presiden itu cukup satu periode. Kita kasih tujuh tahun presiden itu," tutur Andre dalam diskusi Silent Killer Pemilu Serentak di D'Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019).

Dia mengatakan, usulan ini dicetuskannya agar Presiden dapat memaksimalkan waktunya hanya untuk bekerja dan memenuhi berbagai janji kampanye.

"Ini penting lho," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, dia juga mengucapkan turut berduka cita atas banyaknya petugas KPPS maupun pengawas pemilu yang meninggal dunia akibat kelelahan pasca bertugas dalam Pemilu 2019.

Para petugas ini, lanjut dia, telah mengerahkan tenaganya sejak sebelum pemungutan suara. Sehari sebelum, para petugas harus memastikan logistik, tenda dan persiapan lainnya sampai tengah malam.

"Lalu tanggal 17 April itu setelah salat subuh mereka sudah ada di TPS. Dan proses penghitungan suara ini selesai besoknya (18 April)," jelasnya.

"Ini yang menyebabkan banyak jatuh korban karena para petugas mendapat kelelahan luar biasa dan ini jadi evaluasi bagi kita bersama," sambung dia.

Jadi Kajian

Kisah Pilu Pahlawan Demokrasi Cirebon dan Indramayu Gugur Saat Kawal Pemilu 2019
Petugas KPPS di TPS 07 Kampung Pesantren Kelurahan Kalijaga Kota Cirebon bekerja tanpa henti demi kelancaran Pemilu 2019

DPR periode baru nantinya, kata Andre, harus menjadikan persoalan ini bahan evaluasi pelaksanaan Pemilu. Pilpres dan Pemilu Legislatif bisa dibagi dalam waktu yang berbeda.

Selain itu, Andre mengatakan, Pilpres digabung dengan Pilkada dan Pemilu Legislatif bisa dilaksanakan sendiri.

"Atau bisa juga Pilpres bersamaan dengan (pemilihan) DPD RI dan DPR RI dan Pilkada bisa bersamaan dengan Pemilihan DPR tingkat satu (provinsi) dan tingkat dua (kabupaten/kota). Ini yang akan kita kaji bersama agar semangat efisiensi dan Pemilu serentak bisa kita jaga," kata Andre.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya