BNPB Catat Selama 4 Bulan, Indonesia Diterpa 1.586 Bencana

Dari ribuan bencana itu juga memakan korban meninggal dunia dan hilang mencapai 438 orang.

oleh Yopi Makdori diperbarui 30 Apr 2019, 19:07 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 19:07 WIB
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan pemaparan terkait banjir bandang di Sentani, Jayapura di kantornya, Jakarta, Minggu (17/3). BNPB mencatat korban meninggal sudah mencapai 58 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.586 kejadian bencana di Indonesia selama 1 Januari hingga 30 April 2019. Dari ribuan bencana itu juga memakan korban meninggal dunia dan hilang mencapai 438 orang.

"Dampak bencana yang ditimbulkan 325 orang meninggal dunia, 113 orang hilang, 1.439 orang luka-luka dan 996.143 orang mengungsi dan menderita," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Graha BNPB, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019).

Kerusakan fisik meliputi 3.588 rumah rusak berat, 3.289 rumah rusak sedang, 15.376 rumah rusak ringan, 325 bangunan pendidikan rusak, 235 fasilitas peribadatan rusak dan 78 fasilitas kesehatan rusak.

Dia menambahkan, lebih dari 98 persen bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi. Sedangkan 2 persen bencana geologi.

Selain itu, selama 2019 ini ada tiga kejadian bencana yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang cukup besar. Yaitu banjir dan longsor di Sulawesi Selatan pada Januari 2019, yang menyebabkan 82 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, dan 47 orang luka. Kerugian dan kerusakan ditaksir Rp 926 miliar.

"Banjir dan longsor di Sentani Provinsi Papua pada 16 Maret yang menyebabkan 112 orang meninggal dunia, 82 orang hilang, dan 965 orang luka. Kerugian dan kerusakan mencapai Rp 668 miliar. Dan ketiga banjir dan longsor di Bengkulu pada 27 April, menyebabkan 29 orang meninggal dunia, 13 orang hilang dan 4 orang luka. Kerugian dan kerusakan sekitar Rp 200 milyar, itu data sementara," jelas dia.

Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, kejadian bencana tahun ini mengalami kenaikan 7,2 persen dibanding 2018. Pada 2018 terjadi 1.480 bencana, sedangkan 2019 terjadi 1.586 kejadian.

"Untuk korban jiwa, juga terjadi kenaikan 192 persen di mana pada tahun 2018 terdapat 150 orang meninggal dunia dan hilang, sedangkan pada 2019 korban meninggal dan hilang tercatat 438 orang. Begitu pula korban luka-luka juga mengalami kenaikan 212 persen. Korban luka pada tahun 2018 sebanyak 461 orang sedangkan tahun 2019 sebanyak 1.439 orang," tambahnya.

 

Ancaman Bencana Meningkat

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan alur terjadinya banjir yang menerjang Sentani di Jayapura, di kantornya, Jakarta, Minggu (17/3). BNPB mencatat korban meninggal sudah mencapai 58 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kejadian bencana ini, BNPB mencatat per provinsi yang paling banyak terjadi di Jawa Tengah sebanyak 472 kejadian, Jawa Barat 367 kejadian, Jawa Timur 245 kejadian, Sulawesi Selatan 70 kejadian, dan Aceh 51 kejadian.

"Sedangkan sebaran bencana per kabupaten/kota, bencana paling banyak terjadi di Kabupaten Sukabumi 50 kejadian, Semarang 43 kejadian, Bogor 42 kejadian, Majalengka 38 kejadian, dan Temanggung 37 kejadian," katanya.

Meskipun demikian, Sutopo menyebutkan statistik bencana ini bukan hanya memuat angka-angka, namun memiliki makna bahwa ancaman bencana terus meningkat.

"Meningkatnya bencana pada tahun 2019 disebabkan adanya pemicu banjir dan longsor yaitu curah hujan yang deras. Kombinasi antara alam dan antropogenik menjadi penyebab utama meningkatnya bencana," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya